Ketika kita punya hajat ingin berangkat haji, ingin berangkat umrah atau ingin membangun rumah, membeli mobil tetapi tidak punya uang lalu kemudian setiap pulang shalat jumat bersedekah dengan harapan agar hajat-hajat tersebut segera terkabulkan.
Ini adalah wajar karena salah satu sifat manusia adalah ingin beramal kemudian mendapatkan balasannya.
Al Quran surat ke 3 Ali Imran ayat 133 : "Dan bergegaslah anda memohon ampunan kepada Allah, berharaplah bisa mendapatkan surga yang seluas langit dan bumi".
Ada orang-orang tertentu yang ketika beramal ingin mendapatkan surga, itu bagian dari keikhlasan, boleh. Ikhlas paling rendah itu ketika dia mengerjakan sesuatu, ingin mendapatkan balasan tetapi sesuai keinginan Allah. Bukankah Allah yang memerintahkan kita untuk masuk surga ?.
Saya shalat karena ingin masuk surga, saya beramal ingin masuk sugra, itu boleh.
Sedangkan keikhlasan tertinggi adalah "tidak peduli", mau amal tersebut di terima Allah atau tidak, mau masuk suga atau kemanapun terserah Allah yang penting Allah ridha.
Yang kurang tepat adalah ketika amalan-amalan yang kita kerjakan ditarik dalam urusan dunia. Jadi kalau mau beramal, sedekah misalnya,,,, tidak usah memikirkan basalannya di dunia menjadi kaya.
Ada banyak janji-jani dalam Al Quran, salah satunya orang yang berinfaq, sedekah di berikan balasan minimal 700 kali lipat. Jadi ketika ingin bersedekah tidak usah memikirkan balasan. Karena balasan dari Allah tidak langsung berupa balasan yang seperti kita inginkan.
Ada perhitungan seperti ini, contoh : Saya sedekah 5.000 dengan harapan dapat 50.000.
50.000 tersebut belum tentu dalam bentuk uang, bisa menjadi kesehatan, kenyamanan, ketenangan, selamat dari marabahaya dan kadang itu lebih penting, lebih berharga dari pada uang 50.000.
Kesimpulannya : Sedekah aja urusan balasan biar Allah yang mengatur.
