Adab Kepada Rasul Saat Di Masjid Nabawi Bagi Yang Haji dan Umrah

Adab Kepada Rasul Saat Di Masjid Nabawi Bagi Yang Haji dan Umrah - Ujung dari ilmu yang di ajarkan dalam agama kita Islam adalah ADAB dan ilmu sederhana ini sepertinya tidak dikupas tuntas di saat manasik haji buat yang mau berangkat haji. Selayaknya saat anda pulang dari haji alangkah baiknya mengunjungi kedua orang tua, kalau sudah meninggal datangnya ke makamnya terlebih dahulu baru pulang ke rumah. Sebab doa orang yang baru pulang haji itu sangat mustajab, jadi orang tua kita sangat menunggu-nunggunya.

Begitu juga adab kepada Nabi saat pertama kali datang ke masjid Nabawi alangkah baiknya datang ke makan Nabi terlebih dahulu. Jadikan prioritas utama anda adalah ziarah ke makam nabi dan para sahabat nabi.

Adab-adab umum saat pertama kali datang ke masjid Nabawi, di antaranya :

1. Bersuci, bersih dan memakai wangi-wangian. Lalu, berjalan menuju masjid dengan tenang, memperlihatkan kekhusyu'an kepada Allah SWT dan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad.
2. Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid.
3. Melakukan shalat sunah tahiyyatul masjid dua raka'at, dan lebih utama jika dilakukan di Raudhah.

Setelah itu, menuju makam Rasulullah dengan adab berikut ini :

1. Berdiri di sisi selatan makam yang mulia dan menghadap ke makam sambil membelakangi kiblat, menghayati kesucian dan kedudukan Rasulullah seakan-akan beliau melihatnya.
2. Selalu dalam kondisi tenang dan menghindari kegaduhan.
3. Menghindari keramaian dan desak-desakan dengan peziarah lain, sambil memperhatikan adab dan berperilaku baik dengan mereka.
4. Mengucapkan salam kepada Rasulullah. Kemudian maju ke arah kanan dan mengucapkan salam kepada Abu Bakar As Siddiq. Kemudian maju ke kanan lagi lalu mengucapkan salam kepada Umar bin Khattab.

Lalu mengucapkan salam kepada Nabi saw tanpa mengeraskan suara. Untuk itu, hendaklah mengucapkan kalimat berikut:

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَارَسُوْلَ اللّٰهُ, اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاخِيَرَةَ اللّٰهِ مِنْ خَلْقِهِ, اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاحَبِيْبَ اللّٰهِ, اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ يَاسَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ وَخَاتَمَ النَّبِيِّيْنَ, اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ وَعَلَى اٰلِكَ وَاَصْحَابِكَ وَاَهْلِ بَيْتِكَ وَعَلَى النَّبِيِّيْنَ وَسَاءِرِ الصَّالِحِيْنَ, اَشْهَدُ اَنَّكَ بَلَّغْتَ الرِّسَالَةَ, وَاَدَّيْتَ الْاَ مَانَةَ, وَنَصَحْتَ الْاُ مَّةَ, فَجَزَاكَ اللّٰهُ عَنَّااَفْضَلَ مَاجَزَى رَسُوْلً عَنْ اُمَّتِهِ

Assalaamu ‘alaika yaa rasuulallaahi, assalaamu ‘alaika yaa khiyaratallaahi min khalqihi, assalaamu ‘alaika yaa habiiballaahi, assalaamu ‘alaika yaa sayyidal mursaliina wa khaataman nabiyyiina, assalaamu ‘alaika wa’ala aalika wa ashhabika wa ahli baitika wa ‘alan nabiyyiina wa saa irish shaalihiina.

Asyhadu annaka ballaghtar risaalata, wa addaital amaanata, wa nashahtal ummata, fajazaakallaahu ‘anna afdhala maa jaza rasuulan ‘an ummatihi

Artinya : Semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai Rasulullah. Semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai pilihan Allah, dari kalangan makhluk-Nya. Semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai kekasih Allah.

Semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai penghulu para rasul dan pamungkas para nabi. Semoga keselamatan terlimpah kepadamu, juga kepada keluargamu, sahabat-sahabatmu, ahli baitmu, para nabi, dan semua orang yang saleh.

Aku bersaksi bahwa engkau telah menunaikan risalah, menunaikan amanat, dan menasihati umat; semoga Allah membalasmu dari kami dengan balasan yang paling utama yang diberikan kepada seorang rasul dari umatnya.

مَنْ حَجَّ فَزَارَ قَبْرِى بَعْدَ وَفَاِتي فَكَأنَّمَا زَارَنىِ فِى حَيَاتى

“Barangsiapa berhaji lalu ziarah ke kuburku setelah wafatku, maka bagaikan ia mengunjungiku saat masih hidupku.” (HR. al-Baihaqi, ath-Thabarani dan lainnya)

CATATAN : Saat anda di masjid Nabawi jangan sekali kali naik ke lantai 2 dan 3 masjid karena sangat tidak sopan anda di atas sedangkan Rasulullah di bawah. Memang lantai 2 dan 3 tidak sepadat lantai dasar. (hanya sedikit orang yang mengetahui ini)

Ingat ADAB.