Kumpulan Kisah Nyata Orang Yang Bersholawat - Semua dari kita pasti sering mendengar perbanyaklah membaca sholawat kalau ingin segala hajat terkabulkan, namun kenapa masih banyak yang mencari tulisan tentang kisah nyata orang yang bersholawat atau keajaiban bersholawat, saya yakin anda yang sedang membaca tulisan ini sudah mengamalkan sholawat namun hajatnya belum kunjung juga terkabulkan. Penulis sendiri sudah sering sekali mendapatkan keajaiban dari amalan yang satu ini dan mungkin sudah tidak terhitung dengan jari.
Perlu diketahui kenapa hajat anda belum saja terkabul padahal sudah sering bersholawat bahkan rutin setiap hari.
Hajat itu ada 3 level :
- Mudah
- Sedang
- Berat
Contoh hajat yang mudah atau ringan adalah minta di permudah urusan atau minta rezeki atau minta uang 100ribu, dalam sehari mungkin sudah bisa di kabulkan oleh Allah SWT.
Sedangkan contoh hajat yang berat adalah minta jodoh yang cantik, tajir juga sholehah atau lagi minta rumah yang besar dan mewah, minta mobil. Ini adalah hajat yang sangat besar dan memerlukan waktu yang tidak singkat, dimana Allah ingin mengetahui sampai batas mana kesabaran kita dalam berdoa dan kapan waktu yang tepat mengabulkan hajat hambanya, semua butuh proses.
"Barang siapa yang bersholawat kepada-Ku 1 kali maka Allah akan bersholawat baginya 10 kali dan digugurkan 10 kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya 10 derajat/tingkatan"
Sumber 1 : https://www.catatanamanda.com/2017/04/tentang-keajaiban-shalawat.html
Pernah disuatu bulan, keuangan kami menipis, gajian masih lama, suami tidak ada dinas luar, saya pun sedang tidak ada job menulis, kalaupun ada pasti bayarannya tidak saat itu juga, sebagai orang yang hidup di tanah rantau dan sangat amat jauh dari keluarga , tentu saja saya bingung harus apa dan bagaimana agar mendapatkan rezeki lainnya. Kemudian saya teringat, saya harus memperbanyak shalawat lebih dari yang saya ucapkan setiap harinya, saya buat menjadi 3x lipatnya sembari berdoa “Ya Allah, tolonglah kami, keuangan kami menipis, berhutang bukan jalan keluar yang baik, turunkanlah rejeki untuk kami dari arah yang tak disangka-sangka”. Nggak disangka, keesokan harinya, suami saya disuruh guru mengajinya untuk menemani perjalanan dakwah beliau, pulangnya suami saya dipaksa untuk mau menerima uang sebanyak satu juta rupiah. Ya Allah saya lemas.
Pernah juga,
Suami saya, mengajukan pindah ke Jakarta pada bulan Januari, perkiraannya, pada akhir Januari atau awal Februari kami sudah pindah, karena bukan hal yang sulit untuk mengajukan pindah dengan cepat di kantornya. Namun kecintaan saya pada kota Ambon membuat saya menolak keras dalam hati, “Ya Allah kenapa harus pindah secepat itu beri saya waktu untuk bisa menata hati dan mempersiapkan diri agar bisa mudah pindah tanpa beban” saya sedih bukan kepalang, banyak sekali kenangan yang nggak mudah saya lupain di kota ini, maka saya berdoa, “Mudah-mudahan saya pindah bulan Mei atau April, Ya Allah tolonglah saya, saya masih ingin berkelana di Ambon ini” itu doa saya, saya mulai memperbanyak shalawat setiap harinya, saya fokuskan doa ini, sampai suami saya mengabarkan ada kendala di kantor pusat sehingga kepindahan kami di tunda, dan betul saja, saya pindah sesuai doa yang dihajatkan pada bulan ‘APRIL’ padahal jauh banget ya antara bulan Januari ke April. Mungkin ini keajaiban shalawat yang saya lantunkan setiap hari. Padahal juga bukan hal yang sulit membuat suami saya pindah secepat kilat, tapi keajaiban shalawat menghalangi semua ini. Atuh mah shalawatnya minta nggak usah pindah sekalian kali ya, wkwk…*kemudian saya digetok batu orang-orang yang menunggu kepindahan kami*
Keajaiban shalawat yang lain
Pernah di suatu hari saya bershalawat memohon rejeki dari Allah, padahal saat itu saya tidak punya job apa-apa, apa yang mau dibayar pada saya kalau saya tak memiliki job. Di hari itu saya fokuskan shalawat setiap menyelesaikan satu pekerjaan rumah saya shalawat sebanyak 60x, tidak disangka hari itu saya bisa bershalawat sebanyak 800x, malamnya sebuah pesan di Whats app masuk isinya mengabarkan kalau saya mendapat reward atas kegigihan saya dalam mengisi blog, hadiahnya sebuah plakat dan voucher 300ribu rupiah. Sampai kemudian saya terduduk, nggak ada angin nggak ada hujan, kok saya yang dapat ini? Masya Allah keajaiban shalawat.
Ada lagi
Karena kepindahan kita, membuat gaji suami masih belum stabil terurus di kantornya yang sekarang, alhasil gajinya akan dirapel sampai bulan berikutnya setelah bulan depan, itu artinya, bulan depan kita tidak menerima gaji. Tentu saja saya pusing sebab pindah saja sudah menghabiskan banyak biaya, bagaimana kalau sampai tak gajian. Kemudian saya memohon hajat pada Allah jangan sampai kita tak makan bulan depan gara-gara tak gajian, eh masya Allah, di akhir bulan ketika kantor suami saya mengadakan acara suami saya mendapat dooprize 2juta rupiah. Ini mungkin terkabulnya doa saya sehari sebelum dia berangkat, “Ya Allah, karuniakan rezeki untuk suami saya” saya banyakin shalawat dan tak diduga masya Allah
Dan masih banyak keajaiban shalawat yang tak bisa saya sebutkan lagi, betapa mudahnya Allah mengabulkan hajat-hajat saya hanya dengan memperbanyak shalawat
Apa shalawat yang saya baca ?
Tak panjang, hanya Shallallahu ‘Ala Muhammad setiap hari setiap saat, ini shalawat yang paling mudah diucapkan dan diterapkan. Lalu apakah saya membaca shalawat hanya karena ingin mendapat rejeki, setelah dapat rejeki saya nggak baca shalawat lagi? Nggak, dapat nggak dapat rejeki saya tetap bershalawat, karena saya ingin sekali mimpi ketemu Rasul, dan shalawat sudah terbiasa saya ucapkan setiap harinya, nah kalau saya nggak shalawatan kayak ada yang hilang ya itu tadi karena sudah jadi kebiasaan. Shalawat juga menjadi penyemangat dalam hidup saya setiap hari. Dan sebab shalawat hidup saya kemudian semakin ringan, tugas-tugas saya seolah ringan, yang jelas shalawat menjadi obat keputus asaan saya setiap hari
Jadi, jika kamu ingin lancar urusan hidupmu ? Mari bershalawatlah.
Sumber 2 : http://aswarysampang.blogspot.com/2017/01/sebuah-keajaiban-shalawat.html
Sebagai seorang guru honorer yang nggak punya motor pribadi, aku selalu naik kendaraan umum acapkali mau berangkat atau pulang dari sekolah tempatku mengajar. Jujur, dengan pendapatan bulanan yang tidak seberapa besar, aku masih belum mampu menyicil motor seperti teman-teman lainnya. Alhasil, begitu mendengar kesuksesan Anas dalam mewujudkan impiannya hanya dengan bershalawat, aku iseng-iseng mengikuti cara Anas. Tentu saja sesuai dengan ceramah ustad Yusuf Mansur yang kudengar.
Setiap hendak berangkat shalat Jumat, aku sering melewati gang kecil yang kebetulan bersebelahan dengan rumah sepupu. Di ujung lorong, sebuah motor Beat keluaran tahun 2012 selalu terparkir di sana. Dengan kata lain, kalau aku sedang lewat, secara otomatis aku selalu memegang motor itu kalau mau keluar lorong. Nah, saat itulah aku coba melafazkan shalawat tiap kali memegang motor warna putih itu sembari berdoa kepada Allah bahwa aku ingin memiliki motor seperti itu.
Bukan hanya itu, begitu aku tiba di masjid, aku selalu mengarah ke sebuah motor Beat yang terparkir tepat di sepanjang ujung tangga masjid. Tentu saja hanya untuk memegang dan menshalawati motor itu sembari berdoa kepada Allah. Begitulah yang kulakukan setiap hari Jumat selama beberapa bulan lamanya. Lalu, apakah Allah mengabulkan doaku dengan cepat? Jawabannya TIDAK. Allah masih menunggu hatiku yakin kepadaNya bahwa Dia tidak pernah mengingkari janji. Memang, saat itu aku belum sepenuhnya yakin dengan apa yang kulakukan, sebab, aku takut ujung-ujungnya akan kecewa kalau sampai Allah tidak mengabulkan doaku.
Tapi, jika aku ingat bahwa Allah tidak akan pernah ingkar janji, keyakinanku kembali tumbuh dan berharap Allah pasti masih menyimpan impian-impianku hingga waktunya tiba. Hingga pada suatu hari, tepatnya bulan Maret 2016, seorang kakak menghubungiku dari Surabaya. Dia berkata bahwa ada seseorang yang hendak menjual motor matik dengan harga murah. Kata kakak, pemilik motor itu butuh uang untuk biaya pernikahan, sehingga motornya dijual dengan harga murah. Kata kakak, dia yang akan membeli motor itu untuk kupakai. Kebetulan saat itu jumlah uang tabunganku 50% dari harga motor yang ditawarkan kakak. Dengan kata lain, aku langsung menolaknya. Tapi kata kakak, biar dia yang menambah uang yang kupunya supaya motor itu tidak dibeli orang.
Jujur, begitu motor itu diantar ke Madura oleh kakak, air mataku merembes beberapa saat. Bagaimana tidak, motor itu persis seperti milik sepupuku namun berbeda warna. Saat itu aku semakin yakin bahwa Allah tidak akan pernah mengingkari janjiNya. Dia akan mengabulkan semua keinginan hamba-hambaNya pada waktu yang tepat. Semoga kisah ini bermanfaat.
Bagi yang ingin mencari keajaiban sholawat yang memang benar dirasakan saudara-saudara kita diluar sana silahkan buka Youtube terus tulis keajaiban sholawat nanti akan banyak sekali muncul testimoni pengguna atau orang yang mengamalkan sholawat.