Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

KISAH NABI YUSUF LENGKAP - Nabi Yusuf merupakan seorang nabi tertampan kedua setelah Nabi Muhammad SAW. Nabi Yusuf adalah putra ke-7 dari ke 12 anak Nabi Ya’qub. Ibu Nabi Yusuf bernama Rahiel yang wafat saat Nabi Yusuf berusia 12 tahun. Nabi Yusuf banyak menghadapi ujian dalam hidupnya, seperti; menghadapi persekongkolah yang jahat dari orang terdekatnya, menghadapi rayuan istri pria yang memiliki jabatan tinggi disana, dan yang lainnya. Kisah Nabi Yusuf ini tertulis di dalam Alqur’an Surat Yusuf. 

Kisah Nabi Yusuf dan Saudara-saudaranya 

Nabi Yusuf memang termasuk anak yang paling dimanja oleh ayahnya (Nabi Ya’qub) daripada saudara-saudaranya. Hal ini menjadikan semua saudaranya iri terhadapnya. Mereka menganggap hal itu tidak adil. Sebenarnya bukan Nabi Yusuf saja, namun Benyamin (adik nabi Yusuf) juga disayang. Perlakuan ayahnya sebenarnya wajar karena keduanya sudah tidak memiliki ibu lagi. Ibu Nabi Yusuf meninggal saat melahirkan Benyamin yang merupakan adik dari Nabi Yusuf. Perlakuan dan perhatian Nabi Ya’qub semakin bertambah saat ia mengetahui mimpi Nabi Yusuf. Pengawasan akan keselamatan Nabi Yusuf pun juga semakin tinggi, maka semakin dengki pula saudara- saudaranya. 

KISAH NABI YUSUF LENGKAP

Nabi Yusuf dibuang ke sumur 

Karena perasaan dengki tersebut, semua saudara Nabi Yusuf akhirnya bermusyawarah dan menyampaikan perasaannya. Dalam musyawarah tersebut, Benyamin tentu saja tidak diikutsertakan. Hingga akhirnya, mereka semua memutuskan untuk membuang Nabi Yusuf. Mereka pun meminta izin kepada ayahnya terkait ingin membawa Nabi Yusuf. Dialog antara saudara yusuf dan Nabi Ya’qub terdapat dalam Al-qur’an surat Yusuf (11-14). 

Dalam dialog tersebut, semua saudara Yusuf membujuk ayahnya agar diizinkan untuk membawa pergi Nabi Yusuf. Sebagai ayah yang memang sangat menyayangi anaknya tentu sangat khawatir, namun kekhawatiran tersebut akhirnya musnah karena bujuk rayu yang dilakukan oleh saudaranya. Akhirnya, mereka pun berhasil mengajak Yusuf ke gurun pada keesokan harinya. Mereka pergi ke tempat yang jauh dimana mereka juga belum pernah menempuhnya.

Saudara Yusuf mencari sumur yang memang sering dipakai oleh kafilah untuk membuang Nabi Yusuf di dalamnya. Rencana ini pun bukan hanya sekedar wacana saja, namun hal tersebut benar dilakukan oleh mereka. Nabi Yusuf pun sempat melawan mereka, namun Nabi Yusuf tidak kuasa akan hal itu. Mereka menyuruh Nabi Yusuf untuk membuka bajunya dan memukulnya, hingga akhirnya Nabi Yusuf diceburkan ke sumur dalam keadaan telanjang. Allah Yang Maha Baik menyelamatkan Nabi Yusuf dari bahaya tersebut. Di dalam sumur, ia duduk sendirian dan tidak mengalami sakit sedikitpun. 

Setelah itu, untuk menyiasati perbuatan jahatnya, saudara-saudara Nabi Yusuf menyembelih hewan seperti kambing/rusa. Dilumurkanlah darah hewan tersebut ke pakaian Nabi Yusuf yang disuruh lepas sebelumnya. Pakaian yang masih utuh tersebut dilumuri darah tanpa ada robekan sedikitpun. Setelah itu, saat malam, mereka semua menemui Sang Ayah dengan keadaan menangis. “Mengapa kalian menangis?”, “Apakah terjadi sesuatu dengan kambing?” tanya Nabi Ya’qub. 

Lalu, mereka datang lagi sambil menangis dan berkata bahwa Nabi Yusuf dimakan serigala. Ungkapan ini terdapat dalam Alqur’an Surat Yusuf, 17-18. Nabi Ya’qub tidak serta merta percaya akan apa yang dikatakan mereka. Nabi Ya’qub membawa pakaian Yusuf dan memperhatikannya di bawah cahaya. Sang ayah ini melihat tidak ada robekan atau cakaran di baju anak kesayangannya. Berdasarkan bukti yang ada, Nabi Ya’qub tidak percaya dengan yang mereka katakan. Hal ini juga terdapat dalam al qur’an surat Yusuf: 18. Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Ya’qub meminta kesabaran serta memohon pertolongan pada Allah SWT atas apa yang terjadi. Begitu bijaksananya Nabi Ya’qub sebagai ayah. 

Nabi yusuf ditemukan di sumur 

Saat itu, ada kafilah berjalan dengan tujuan mesir. Kafilah tersebut menuju sumur untuk menambah air. Timba dihulungkan ke sumur oleh pada kafilah tersebut. MasyaAllah, ternyata Nabi Yusuf bergelantungan di timba itu. Kafilah tersebut mengira bahwa timbanya sudah penuh air, ternyata setelah diangkat adalah seorang anak laki-laki tampan. Kafilah pun berkata’ Alangkah bahagianya kita mendapatkan seorang anak laki yang tampan”. Orang yang menemukannya tersebut tentu sangat senang, namun setelah berpikir akan tanggung jawabnya, ia pun khawatir tidak dapat memenuhi kebutuhan anak sebagaimana mestinya. Akhirnya, muncullah rencana untuk menjual saat tiba di mesir nanti. 

Nabi Yusuf dijual di Pasar

Setelah tiba di mesir, Nabi Yusuf pun dijual dengan harga sangat murah. Yusuf pun laku yaitu dibeli oleh pembesar mesir. Yusuf pun kemudian dijadikan sebagai anak angkat oleh pembesar mesir tersebut dan istri pembesar tersebut adalah Siti Zulaikha. Nabi Yusuf pun tinggal bersama mereka, seperti yang terdapat pada surat Yusuf (19-20). 

Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha 

Zulaikha yang merupakan istri Al Aziz itupun selalu mengawasi Nabi Yusuf. Ia sering berbincang dan duduk di sampingnya. Kemudian, ia perhatikan ketampanan Nabi Yusuf, kejernihan matanya, dll. Siti Zulaikha pun banyak bertanya kepada Nabi Yusuf hingga kekaguman terhadapnya semakin bertambah. Terkait usia Siti Zulaikha dan Nabi Yusuf tidak dibahas dalam Alquran. Istri Al Aziz itu pun jatuh cinta pada Nabi Yusuf  dan merayunya secara terang-terangan. 

Karena Nabi Yusuf adalah hamba yang bertaqwa pada Allah, ia tetap kuat dengan pendiriannya dan tidak goyah dengan rayuan Siti Zulaikha. Karena tidak ada respon dari Nabi Yusuf, akhirnya ia pun mengubah cara lain dalam menggodanya. Semua pintu ditutup oleh wanita tersebut dan rasa malunya ia tinggalkan. Godaan wanita cukup berat, namun atas izin Allah, Yusuf pun bisa melewatinya. 

Diantara Yusuf dan Zulaikha sudah terjadi pergelutan dan percakapan yang sebelumnya dengan lisan sudah berubah dengan bahasa tangan. Zulaikha mengulurkan tangan dan berusaha memeluk Nabi Yusuf. Nabi Yusuf menolak dan berputar membelakangi Siti Zulaikha. Nabi Yusuf berlari ke arah pintu, lalu baju Nabi Yusuf ditariknya. Hingga akhirnya mereka sampai di pintu dan suaminya pun datang. 

Karena keadaan ini, akhirnya Siti Zulaikha berkata bohong pada suaminya. Saat sedang terjadi pergelutan, Nabi Yusuf terlihat gemetar dengan keringat di keningnya. Lalu, Siti Zulaikha mendahului berbicara dengan menuduh Nabi Yusuf. Kisah ini terdapat dalam Alquran surat Yusuf, 25. Wanita itu mengatakan bahwa Nabi Yusuf memperkosanya. Nabi Yusuf pun memandang wanita itu dengan sabar. Kemudian dalam Alqur’an Surat Yusuf:26-27 dijelaskan bahwa; Jika baju gamis mengalami koyak di depan, maka benar Yusuf berdusta. Sebaliknya, jika gamis mengalami koyak di belakang, maka wanita tersebut berdusta. 

Setelah itu, suami wanita tersebut juga menunjukkan reaksinya. Seorang menteri duduk pula disana untuk menghakimi kejadian tersebut. Menteri pun berkata bahwa persoalan tersebut ada pada pakaian Yusuf. Jika pakaian tersebut robek di bagian depan, maka benar Yusuf ingin memperkosanya. Sebaliknya jika robeknya di bagian belakang, maka si wanita lah yang ingin merayunya. Dengan melihat kondisi pakaian Yusuf, maka jelas wanita yang sudah berusaha merayunya. mengetahui hal tersebut, Sang suami pun tetap dengan lembut dan bijak berkata pada istrinya untuk memohon ampun atas dosa yang sudah diperbuatnya.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib