Nabi Nuh adalah rasul Allah. Dia merupakan anak dari Lamik bin Matta bin Syalih bin Idris. Usia Nabi Nuh as mencapai 950 tahun. Sepeninggal Nabi Idris, banyak sekali perbuatan manusia yang menyimpang, termasuk kaum Nabi Nuh.
Mereka menyembah berhala. Mereka berkata "Jangan sekali-kali meninggalkan tuhan-tuhan (berhala)". Berhala-berhala itu mereka namai Wadd, Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr.
Kamu Nabi Nuh dikenal juga sering berbuat tidka baik. Banyak orang kaya yang sombong. Mereka selalu berbuat dosa, sering bersikap tidak baik kepada orang yang miskin.
Melihat kejadian itu Allah mengutus Nabi Nuh untuk menyebarkan kebaikan kepada kaumnya. Nabi Nuh berkata "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan bagi kalian. Jangan kalian sembah selain Allah, Aku takut kalian akan mendapat balasannya nanti".
Dengan sabar Nabi Nuh mengajak kaumnya berbuat baik. Sayangnya mereka tidak mau mendengarkan. Malah banyak dari mereka mengejek Nabi Nuh dan pengikutnya.
"Wahai Nuh kau hanya manusia biasa, lagi pula kau juga tidak memiliki pengikut kecuali orang-orang yang rendah di antara kami" kata mereka.
"Kami tidak melihatmu memiliki kelebihan atas kami. Kami yakin kau hanya seorang pendusta" tambah mereka.
Dari sekian banyak kaumnya hanya sedikit yang mau beriman kepada Allah SWT. Nabi Nuh pun berdoa agar Allah menurunkan balasan kepada kaumnya. Sebelum pembalasan itu turun Allah menyuruh Nabi Nuh membuat kapal.
Bersama orang-orang beriman lainnya Nabi Nuh membangun kapal yang besar. Mereka pun diejek oleh kaum lain yang tidak beriman. Nabi Nuh pun menjawab ejekan mereka.
"Jika kamu mengejek kami, sesungguhnya kami pun mengejekmu. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh balasan dari Allah" kata Nabi Nuh.
Kapal pun selesai di buat, Allah memerintahkan Nabi Nuh dan orang yang beriman lainnya untuk mengumpulkan binatang ternaknya. Masing-masing berpasang-pasangan agar mereka bisa berkembang biak lagi.
Nabi Nuh lalu menyuruh kaumnya untuk menaiki kapal. Dia berkata "Naiklah ke kapal dengan menyebut nama Allah ketika berlayar dan berlabuh". Doa itu dipanjatkan agar mereka tahu bahwa Allah yang menyelamatkan mereka, bukan kapal itu.
Setelah Nabi Nuh dan pengikutnya siap didalam kapal, Alla pun menurunkan huja. Dari segenap penjuru Bumi pun terpancar air. Sehingga muncullah air yang sangat dahsyat. Semua terjadi atas kehendak Allah.
Orang-orang yang tidak beriman hanyut oleh air. Termasuk putra Nabi Nuh sendiri. Selama hidupnya dia sering bersikap tidak baik kepada Nabi Nuh. Dia juga tidak mau diajak beriman kepada Allah.
Sebagai seorang ayah Nabi Nuh tetap merasa kasihan. Dia hendak menolong putranya Namun putra Nabi Nuh tetap tidak mau mendengar nasehat ayahnya. Dia merasa bisa menyelamatkan diri dengan berenang ke puncak bukit. Namun apa daya, gelombang air yang sangat dahsyat menghantam putra Nabi Nuh, dia pun hanyut bersama orang lain yang tidak beriman.
Setelah Bumi diterjang banjir yang sangat besar, atas kuasa Allah air tersebut surut. Kapal Nabi Nuh terdampar di Gunung Judy. Allah sudah menceritakannya dalam Al Quran Hud : 48.
Nabi Nuh dan kaumnya yang beriman menjalani hidup baru. Mereka hidup damai dan jumlahnya kembali bertambah.