Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

 1. KEBERANIANNYA TERHADAP PARA PENGUASA


Keshalehan Sofyan sudah nampak sejak ia berada di dalam Kandungan ibunya. Suatu hari ibunya sedang berada di atas loteng rumah. Si ibu mengambil beberapa asinan yang sedang dijemur tetangganya di atas dan memakannya. Tiba-tiba jabang bayi Sofyan yang masih berada di dalam kandungan ibunya itu menyepak sede. mikian kerasnya sehingga si ibu mengira la keguguran.

2 Kisah Teladan Imam Sufyan At-Tsauri

Nama lengkapnya Abu Abdullah Sofyan bin Sa'id ats Tsauri, lahir di Kufah pada tahun 97 H/715 M. Mula-mula ia belajar pada ayahnya sendiri, kemudian belajar dari orang-orang pandai di masa itu sehingga akhirnya ia mencapai keahlian yang tinggi di bidang Hadits dan Ilmu Tauhid (teologia). la pernah menantang pejabat-pejabat pemerintahan sehingga la terpaksa menyembunyikan diri di kota Mekkah. Ia menjalani pertapaan yang keras sehingga para sufi menyebutnya sebagai seorang manusia suci. la meninggal dunia pada tahun 167 H/778 M di kota Bashrah.


Dikisahkan bahwa pengusaha atau Khalifah pada masa itu ketika shalat di depan Sofyan memutar-mutar kumisnya. Ketika selesai shalat Sofyan berseru kepada Khalifah, Engkau tidak pantas melakukan shalat seperti itu. Di Padang Mahsyar nanti shalatmu akan di lemparkan ke mukamu seperti sehelai kain lap yang kotor." "Berbicaralah yang sopan !" tegur Khalifah.


"Jika aku enggan melakukan tanggung jawabku ini," jawab Sofyan dengan tenang. "Semoga kencingku berubah menjadi darah


Khalifah sangat marah mendengar kata-kata Sofyan ini. Lalu memerintahkan agar la dipenjarakan dan dihukum gantung. "Agar tidak ada orang lain yang seberani itu lagi terhadapku. Jelas si Kha lifah


Suatu hari tiang gantungan dipersiapkan. Sofyan masih tertidur lelap dengan kepala berada dalam dekapan seorang manusia suci dan kakinya di pangkuan Sofyan bin Uyaina. Kedua manusia suci ini mengetahui bahwa tiang gantungan sedang dipersiapkan telah bersepakat: "Janganlah ia sampai mengetahui hal ini." Tetapi ke tika itu juga Sofyan terjaga dari tidurnya. "Apakah yang sedang ter jadi ?


Kedua manusia suci itu terpaksa menjelaskan walau dengan hati yang sedih sekali.


"Aku tidak sedemikian mencintai kehidupan ini," kata Sofyan Tetapi seorang manusia harus melakukan kewajibannya selama la berada di atas dunia ini."


Dengan ar mata berlinang-linang Sofyan berdo'a: "Ya Allah, sergaplah mereka seketika ini juga !"


Pada saat itu sang Khalifah sedang duduk di atas tahta dikeLilingi oleh menteri-menterinya. Tiba-tiba petir menyambar istana dan Kalifah beserta menteri-menterinya itu ditelan bumi.


"Benar-benar sebuah do'a yang diterima dan dikabulkan dengan seketika, seru kedua manusia suci yang menyertai Sofyan.


Seorang Khalifah yang lain naik tahta pula ke atas tahta. la percaya kepada keshalehan Sofyan. Si Khalifah mempunyai seorang dokter (tabib) yang beragama Kristen. Ia adalah seorang guru besar dan sangat ahli. Ketika Sofyan sakit, Khalifah mengirim dokter ini untuk mengobati Sofyan


Ketika si dokter memeriksa air kencing Sofyan ia berkata dalam hati, "Inilah seorang manusia yang hatinya telah berubah menjadi darah karena takut kepada Allah. Darah keluar sedikit demi sedikit melalui kantong kemihnya." Kemudian ia menyimpulkan, "Agama yang dianut oleh seorang manusia seperti ini tidak mungkin salah.


Si dokter segera memeluk agama Islam Mengenal peristiwa ini Khalifah berkata. Kusangka aku mengirim seorang dokter untuk merawat seorang sakit, kiranya aku mengirim seorang sakit untuk dirawat seorang dokter yang besar.


2. PENYAYANG SESAMA MAKHLUK


Kisah nyata ini adalah suatu bukti bahwa Sofyan adalah seorang penyayang sesama makhluk Allah


Pada suatu hari ketika berada di pasar Sofyan melihat seekor burung di dalam sangkar Si burung mengepak-ngepakkan sayap dan mencicit-cicit dengan sedihnya. Sofyan membeli burung itu lalu melepaskannya


Setiap malam burung itu datang ke rumah Sofyan, menunggui Sofyan apabila la sedang shalat dan sesekali hinggap di tubuhnya. 


Ketika Sofyan meninggal dunia dan mayatnya diusung ke pemakaman si burung ikut pula mengantarkannya dan seperti pengantar pengantar yang lain la pun mencicit-cicit sedih. Ketika mayat Sofyan diturunkan ke dalam tanah, si burung menyerbu masuk ke dalam kuburan itu. Kemudian terdengarlah suara dari dalam kubur itu


"Allah Yang Maha Besar telah memberi ampunan kepada Sofyan karena menunjukkan belaskasih kepada makluk-makhluk-Nya." 


Si burung yang dikasihi Sofyan mati pula menyertai Sofyan.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib