Kumpulan Kisah Nyata Pengalaman Puasa Nabi Daud - Puasa Daud adalah puasa selang-seling yang berarti sehari berpuasa, keesokan harinya tidak berpuasa, dan berpuasa lagi besoknya. Ini adalah sebaik-baik puasa dan derajat puasa yang paling tinggi. Puasa Daud adalah puasa yang paling disukai oleh Allah SWT.
“Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.”
Kisah Pertama :
Cerita ini dimulai pada akhir desember 2010. Setelah beberapa bulan sebelumnya saya mengikuti kuliah Bahasa Arab dan juga belajar mengenai Islam lebih dalam. Suatu hari di Bulan Desember, di ruangan kantorku yang berfasilitas internet dengan jaringan Wi-Fi, terilhami oleh keinginan untuk mencoba hal baru untuk diamalkan dan tentunya untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala, maka saya secara sengaja membuka browser mencari situs ataupun artikel -artikel untuk membaca mengenai puasa-puasa yang dilakukan oleh orang-orang saleh dahulu.
Singkat cerita, ada satu artikel yang memuat suatu kisah yang membuat saya sangat penasaran. Dimana kisah itu menceritakan tentang seorang sahabat Nabi bernama Abdullah bin Amr, yang begitu kuat dalam beribadah, saking kuatnya, hal itu menyebabkan Rasulullah pun penasaran dan berkunjung untuk mengetahui hal itu kemudian bertanya kepada sahabatnya tersebut. Dan Abdullah Bin Amr pun membenarkan mengenai semangatnya yang tinggi dalam beribadah tersebut. Kemudian Abdullah Bin Amr pun bertanya kepada Rasulullah mengenai Ibadah yang paling Afdhol, termasuk bagaimanakah Puasa yang paling Afdhol itu. Rasulullah yang sudah mengetahui bahwa Abdullah Bin Amr adalah Orang yang memiliki semangat dan tekad yang kuat sehingga ibadahnya sangat rajin dan banyak seperti Puasa sepanjang waktu, Shalat sepanjang waktu, sehingga tidurnya hampir tidak pernah, menasehati Abdullah Bin Amr agar memberikan hak-hak kepada anggota-anggota tubuhnya. Dalam hal ini memberikan istirahat kepada tubuhnya. Namun, Abdullah Bin Amr mengatakan bahwa jika Puasa setahun penuh pun akan mampu dia lakukan. Dan Rasulullah S.A.W pun menjawab bahwa Shalatnya Nabi Daud adalah yang utama sedangkan Puasa Dawud yakni sehari puasa sehari tidak adalah Puasa yang Paling Utama sedangkan Puasa setahun penuh atau terus menerus adalah puasa yang tidak diperkenankan oleh Rasulullah. Karena mudharatnya lebih banyak dari manfaatnya. Bahkan hukumnya adalah haram untuk berpuasa setiap hari.
Dari kisah itulah timbul suatu rasa penasaran yang amat sangat dalam diri ini mengenai Puasa yang diamalkan oleh Nabi Dawud A.S ini. Mengapa Puasa Dawud menjadi puasa yang paling Afdhol?? Apa saja kelebihan dan keutamaan yang diperoleh oleh orang yang mengamalkan ibadah sunnah ini.
Setiap orang tentunya menginginkan hal yang paling utama dalam hidup dan kehidupannya kan? Sehingga dengan bertekad dalam hati untuk memperoleh pahala dari Allah yang utama melalui pelaksanaan Puasa Dawud ini, maka saya memantapkan diri untuk mencoba mengamalkan puasa Dawud ini, karena teringat oleh Sabda Rasulullah yakni:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku ( Allah ). Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”” (HR. Muslim no. 1151)
Subhanallah. Ibadah Puasa itu adalah untuk Allah. Dan Allah sendiri yang akan membalas Puasa kita ini. Wow!! Bayangkan saja sendiri bagaimana luar biasanya ibadah puasa ini. Dimana seperti kita sama-sama ketahui, beberapa keutamaan puasa adalah :
- Puasa merupakan perisai dari berbagai hawa nafsu.
- Puasa sangat istimewa dihadapan Allah, karena setiap ibadah adalah untuk kepentingan seorang hamba kecuali puasa, sehingga Allah sendiri yang akan membalasnya. Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya diatas.
- Orang-orang yang gemar berpuasa akan masuk surga melalui pintu khusus yang bernama Al-Rayyaan. Subhaanallah.
- Diantara doa yang mudah dikabulkan oleh Allah adalah doa orang yang sedang berpuasa sampai dia berbuka, atau pada saat berbuka.
- Dari sisi jasmaniyah, puasa bisa menjaga kesehatan tubuh.
Nah, kemudian bayangkan jika keutamaan itu digabung dengan keutamaan dari Ibadah Puasa yang paling utama, yakni Puasa Dawud. Subhaanallah. Bayangkan makin berlipat gandanya balasan kenikmatan yang akan diberikan oleh Sang Pemilik Alam Semesta ini, Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Insya Allah. Hal itu makin membulatkan tekadku untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah ini.
Akhirnya pada tanggal 25 Desember 2010, saya memulai ibadah ini. Dan alhamdulillah puasa pada hari itu berjalan lancar. Dalam pelaksanaannya sahurnya, terkadang saya tidak melakukan sahur. Tapi biasanya saat makan malam, saya niatkan makan malam itu sebagai sahur dan berniat untuk melaksanakan ibadah Puasa Dawud esok harinya.
Dimana, niat puasa Dawud, tidak mesti menggunakan bahasa Arab, akan tetapi bisa menggunakan bahasa Indonesia. Niatnya adalah : ” saya berniat Puasa Dawud esok / hari ini ( jika sahur ) karena Allah Subhaanahu Wa Ta’ala.
Namun, saya menyarankan sebaiknya bagi kawan-kawan yang ingin melaksanakan Puasa ini, hendaknya untuk sahur. Karena selain sunnah, hal itu juga dapat menjaga tubuh kita dari rasa lemas dan lapar yang amat sangat jika belum terbiasa Puasa Dawud.
Nah, oke saya lanjut lagi ke pengalaman saya ya??..alhamdulillah, setelah hari pertama Puasa Dawud berjalan lancar. Kemudian hari selanjutnya adalah hari untuk saya tidak berpuasa. Hari itu sungguh terasa indah. Karena saya bisa bebas untuk makan-makanan yang saya sukai.He2. Karena pada dasarnya saya orangnya hobi makan. he2. Jadi, karena masih berstatus pemula, saya melakukan suatu tindakan yang hampir merugikan saya dalam perjalanan melaksanakan puasa Dawud ini.
Tindakan itu adalah saat tidak berpuasa, saya makan banyak sebagai ” tindakan balasan ” karena sebelumnya saya berpuasa. Wah..wah..tindakan saya ini hampir saja menyebabkan saya sakit. Dimana selama beberapa hari, saya puasa Dawud, dan saat tidak berpuasa saya makan banyak-banyak, menyebabkan perut saya “shock”. Saya mengalami sakit perut dan diare, namun alhamdulillah puasa Dawud tetap saya pertahankan, karena diarenya tidak terlalu parah, dan kemudian setelah sembuh dan saya menyadari perilaku tidak sehat ini, saya pun membiasakan diri, untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan saat tidak berpuasa. Alhamdulillah, puasa dan perutku tidak ada masalah lagi.
Selanjutnya, pengalamanku dalam menjalani Puasa Dawud ini adalah perasaanku menjadi sangat tenang (alhamdulillah). Dalam keseharian saya dapat mengendalikan emosi dan senantiasa selalu diberikan perlindungan oleh Allah, jika kita akan melakukan perbuatan dosa. Seperti ada sebuah tembok yang membuat kita terhalang dari berbuat dosa. Insya allah.
Disamping ketenangan batin, faedah yang saya dapatkan dari berpuasa ini adalah tubuh saya lebih fit dan jauh lebih sehat. Disamping perut saya yang dulunya lumayan buncit, kini lebih ramping dan celana-celana saya yang sebelumnya membuat sesak nafas karena lingkar pinggang saya yang lebar, malah kini menjadi sedikit kedodoran. Luar biasa, alhamdulillah Yaa Allah, atas berkah-Mu, saya jadi sehat, dan uang saya tidak habis untuk membeli celana baru lagi..he2. Betul-betul diet yang sempurna!!
Selanjutnya berkah yang saya peroleh dari Allah karena ibadah ini adalah rezeki yang cukup banyak dan pos pengeluaran yang sebelumnya cukup banyak keluar untuk konsumsi bisa diminimalisir. Yeah, sebagai seorang karyawan yang harus pulang kantor di sore hari, maka mau tidak mau kita harus siap untuk menambah pengeluaran yakni untuk makan siang. Jika tidak makan siang di kantor, maka memilih untuk pulang, ke rumah tapi ujung-ujungnya menambah pengeluaran yang lain, yakni konsumsi untuk BBM kendaraan. Jadi, terkadang kita harus membayar biaya tambahan. Sehingga dengan saya berpuasa Dawud ini, pengeluaran tadi bisa dipangkas, membuat isi dompet cukup untuk mengarungi hari sampai akhir bulan dan menunggu gajian. Alhamdulillah. Namun perlu diingat, niat anda untuk berpuasa, jangan untuk penghematan ya, niatkan karena mengharap ridla Allah Subhaanahu Wa Ta’ala. Ok? Ok dong!! he2.
Kisah Kedua :
Lelaki yang tidak mau disebutkan nama aslinya ini pernah melakukan puasa sunnah daud kurang lebih satu tahun. Panggil saja namanya Ragil. Anak bungsu dari lima bersaudara, ayah seorang guru dan ibu pedagang makanan kecil. Ada hal aneh setelah menjalankan puasa daud pada bulan keempat. Ragil mampu membaca sifat karakter seseorang, melihat masa lalu dan depan, dan mudah melihat 'dunia lain'.
Selama kuliah di perguruan tinggi negeri di Jogja, Ragil mempraktikkan puasa daud. Puasa sehari, besoknya tidak puasa dan esoknya lagi puasa. Ini merupakan puasa sunnah yang dilakukan oleh Nabi Daud. Ragil melaksanakan puasa tersebut dengan tujuan mendapatkan pahala dari Allah s.w.t.
"Saya puasa daud karena itu sunnah yang baik untuk manusia. Tujuan utamanya ya ibadah saja"
Akan tetapi, setelah puasa daud selama tiga bulan Ragil mengalami peristiwa halus. Menurut ceritanya, seusai melakukan shalat malam dia tertidur di ruang tamu kos-kosan. Sesaat tidur tiba-tiba ada yang mengucap salam. Setengah tidur ia membuka mata melihat sosok berjenggot, memberi senyum dan berkata. "Saya di sampingmu ya".
Sosok laki-laki tersebut menurut Ragil tampak dekat, padahal belum pernah bertemu. Alam sadarnya sempat berpikir sosok itu mungkin adalah teman kosnya yang biasa tidur bersama. Ada teman kos yang kebetulan juga memelihara jenggot. Tanpa menunggu Ragil mengiyakan, sosok tersebut lalu rebah di samping Ragil. Ada perasaan hangat, tenang dan nyaman dalam tidur.
Lalu tiba-tiba terdengar suara adzan subuh. Pada saat bersamaan ada yang mengucap salam dari luar. Ragil hapal suara tersebut, salah seorang teman. Ia menengok ke samping mencari sosok tadi, namun tidak ada. Tidak sempat berpikir panjang, bergegas Ragil bangun, dan membukakan pintu.
"Ternyata yang baru datang adalah teman saya yang memelihara jenggot. Saya heran dan sempat bertanya apakah tadi sempat pulang. Dan dia menjawab belum karena baru sampai dari Kota Klaten".
Ragil sempat bingung. Namun dia segera beranjak ke belakang dan mengambil air wudhu untuk shalat subuh. Menurut penuturan laki-laki bertubuh kurus ini, setelah 'kehadiran' sosok pria berjenggot tersebut Ragil mengalami perubahan. Terutama ketika menatap wajah seseorang.
Seolah dia mampu menembus ruang dan waktu, masa lalu dan masa depan. Lalu Ragil mulai mencoba bertanya pada beberapa teman tentang visinya tersebut. Dan semuanya benar. Beberapa teman sempat terkaget karena tebakan Ragil benar adanya. Tidak hanya itu, Ragil mampu membaca dimensi dunia lain dan berkomunikasi secara halus.
Namun Ragil menyatakan kepada KoPi bahwa dia memilih tidak menggunakan itu semua. Dia memilih diam, tidak mau membaca masa lalu atau masa depan seseorang. Menurutnya meramal adalah tindakan yang tidak dibenarkan oleh Tuhan. Jika pun Allah memberinya kelebihan, mungkin ada hal baik yang harus dilakukan dengan hal itu. Namun tidak untuk hal-hal yang keluar hukum agamanya.
Kisah Ketiga :
saya, namanya mbak Fitri. Entah saya lupa ceritanya bagaimana yang jelas redaksinya beliau bilang kalau puasa daud adalah puasa yang paling dicintai oleh Allah. semenjak saat itu, ada keinginan untuk melaksanakannya sekaligus searching seputar puasa daud. Perlu waktu sekitar 3 bulan untuk meyakinkan, karena sebelumnya sudah puasa senin kamis sehingga saya ragu mengingat jika puasa daud maka tidak bisa bersamaan dengan senin dan kamis. Dalam artian jika puasa daud maka hari puasanya adalah senin, rabu,jumat , minggu atau selasa ,kamis dan sabtu. setelah mencari beberapa referensi akhirnya saya memutuskan untuk berpuasa daud, secara pribadi saya ingin melakukan amalan yang dicintai Allah tersebut.
Apa saja tantangan dan kendala dalam menjalankan puasa daud ?
Yang pertama saya rasakan adalah lapar (sudah pasti), beberapa kegiatan sempat terganggu karena belum terbiasa. Biasanya kalau puasa senin – kamis, kita bisa menyesuaikan kegiatan hari senin dan kamis atau saat puasa ramadhan biasanya kegiatan tidak terlalu diforsir oleh sekolah/kampus tapi saat puasa daud kita tidak bisa mengatur jadwal seperti puasa senin kamis atau puasa ramadhan. Alhasil saat bulan bulan pertama saya selalu tepar setelah pulang kuliah, tapi alhamdulillah lama kelamaan tubuh bisa menyesuaikan sendiri.
kendala kedua adalah saat saya hendak bertamu kerumah teman, atau saat pulang. Saya pernah mendengar sebuah hadist yang menganjurkan untuk membatalkan puasa saat disuguhi makanan oleh tuan rumah, sedangkan yang kedua karena saya sangat takut akan riya’ itulah kenapa sampai skrg belum memberi tahu keluarga kalau saya sedang puasa daud. Tapi karena jarangnya intensitas saya pulang dan saat saya pulang selalu dalam keadaan haid, jadi as this long alhamdulillah fine-fine aja.
selama setahun apa pernah batal ?
pernah, waktu itu saya main kerumah salah satu teman di Lamongan, awalnya sudah saya rencanakan untuk berlibur 3 hari, hari pertama dan ketiga adalah jadwal saya puasa dan hari itu adalah hari saya datang dan berangkat. Sedangkan hari kedua, saya ingin jalan jalan disana, tapi saat disana saya ngerasa ndak enak mau bilang kalau saya puasa, yah dan itu pertama kali, tapi saya memutuskan tuk lanjut melakukan puasa daud ini.
apa manfaat dari puasa daud yang sudah dirasakan ?
Saya puasa daud bukan untuk mencari manfaat manfaat tertentu selain hanya untuk menjalankan sunnah yang paling disukai Allah jadi saran saya jangan mengharap apa apa dari puasa daud, niatkan semata mata karena Allah. Namun secara kesehatan memang puasa memiliki manfaat yang luar biasa, Alhamdulillah selama setahun ini saya tidak pernah sakit yang lama selain hanya pilek sebentar.
Kisah Keempat :
Pada tahun 1997 hingga tahun 2001 adalah masa-masa yang teramat sulit bagi saya. Disamping masa sulit dalam bidang ekonomi, juga dalam hal kesehatan. Saya benar-benar dalam posisi yang tidak bisa saya bayangkan. Kehancuran usaha apalagi saat itu adalah masa dimana Negara Indonesia sedang menghadapi krisis kepercayaan terhadap aparatur Negara yang berdampak pula pada bidang ekonomi.
Saya harus melunasi hutang-hutang yang menurut saya tidak sedikit jumlahnya dan saat itu saya tidak mampu membayarnya, tetapi semua itu harus saya hadapi dengan rasa tanggung jawab.
Belumlah masalah hutang selesai, orang-orang yang begitu dekat dengan saya meninggalkan saya. Betapa sakit hati pada masa itu. Saya seorang pecundang yang kehilangan harta dan orang-orang yang saya kasihi. Ditambah 4 buah penyakit yang saya derita yang tidak bisa saya utarakan.
Yah, penyakit yang saya derita sudah menghabiskan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Pondok Indahmenjadi langganan saya baik untuk check up maupun berobat.
Setelah saya rasa Rumah Sakit tidak bisa menyelesaikan penyakit yang saya derita, saya mulai menggunakan terapi pengobatan alternative. Apapun yang orang katakanan tentang pengobatan yang dapat menyembuhkan saya, saya kejar. Tapi, nihil.
Merasa tidak sanggup menghadapi semua ini sendirian, saya pulang ke kampung halaman yaitu Cirebon.
Di Cirebon pun saya tidak dapat berbuat banyak. Dengan penyakit yang saya derita, saya jalani usaha apapun dengan modal dari orang tua. Semua usaha hancur. Dan yang paling menyakitkan adalah saya harus berpisah lagi dengan orang yang saya kasihi yang saya kira bisa menjadi tempat berkeluh kesah.
Saat itulah mungkin puncak kesabaran saya. Al-Qur’an yang selama ini menjadi panduan hidup saya akan saya lempar.
Namun, saya urung melakukannya. Saya teringat sebuah amalan yang belum saya coba. Saat itu saya sudah terbiasa menjalankan puasa senin-kamis, sholat tahajud dan sholat duha. Tetapi saya belum bisa membaca Al-Qur’an. Hanya terjemahannya saja yang saya ketahui. Dan saya hanya hafal 3 surat Al-Qur’an, yaitu: Al-Fatehah, Al-Ikhlas, dan An-Nash.
Amalan tersebut adalah puasa nabi Daud A.S. Saya berusaha mencari rujukan-rujukannya ke toko buku.
Dan dengan keterbatasan ilmu itupun saya: “Bismillah” mulai berpuasa Daud di bulan Mei 2002. Saya menjalaninya dengan penuh kesabaran. Ujian-ujian hidup tetap ada dan harus dihadapi.
Kurang lebih ½ tahun saya menjalani, babak hidup baru harus saya lakoni. Seorang teman meminta tolong tentang permasalahan yang di hadapi. Ia mempunyai 3 keinginan. Apabila semua keinginannya terkabul, maka ia akan benar-benar bertobat ke jalan Allah. Mohon maaf, kemaksiatan sudah menjadi bagian hidupnya. Minuman keras, perjudian, pelacuran dsb.
Mendapat amanat seperti itu, saya hanya bisa berdoa, memohon kepada Allah SWT untuk mengabulkan semua keinginannya.
Walhasil, semua keinginannya yang secara logika tidak mungkin terjadi, terjadilah. Salah satu diantaranya, selama 6 tahun ia berkeluarga, Allah tidak memberinya keturunan. Dan atas izin Allah-lah, Kun! Fay a kun! Ia dikarunia seorang anak lelaki yang sehat yang disuruhnya saya memberinya nama. Maka untuk mengingat jerih payah usaha yang kami lakukan, saya beri nama anak tersebut David …. Yaitu nabi Daud dengan ejaan bahasa inggris.
Betapa gembirannya ia. Di syukurinya semua itu dengan menepati janji-janjinya. Alhamdulillah, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Sejak peristiwa tersebut, saya menjalani kehidupan baru yang mau tidak mau harus saya jalani. Kedatangan beberapa orang teman ke rumah dengan maksud dan tujuan yang berbeda-beda. Saya katakan kepada mereka bahwa saya tidak memiliki kemampuan seperti yang mereka kira. Namun, kepada Allah saya berserah diri. Dan hikmah dibalik itu semua, saya semakin rajin mempelajari Al-Qur’an dan Al Hadits. Saya tetap berprinsip bahwa yang saya lakukan harus tetap berada pada koridor dua kitab tersebut.
Dan yang lebih mengherankan adalah, semua penyakit saya benar-benar sembuh. Masya Allah, bahkan seluruh keluargapun seperti tidak percaya bahkan kehidupan ekonomi sayapun berangsur-angsur membaik.
Ya Allah. Banyak kejadian aneh yang saya alami. Diantaranya adalah pada jam 11 malam saya ditelpon oleh seorang teman. Ia katakana bahwa kakak lelakinya yang menderita kelaina jiwa mengamuk memukul anggota keluarga yang lain hingga berdarah lalu ia lari dan para tetangga mengejarnya. Namun, tidak berhasil menangkapnya.
Sayapun datang, Alhamdulilah… dengan mudahnya si penderita kelainan jiwa tersebut masuk ke kamarnya tanpa meminta korban.
Sejak saat itu saya jarang berada di rumah karena ada saja orang yang menjemput saya. Hatipun mendambakan ketenangan. Lalu saya mendapati beberapa ayat dalam surat Ali-Imraan, ayat 39 s/d 41. Maka saya melakukan seperti yang di lakukan oleh nabi Zakaria tersebut.
Saya berharap dengan melakukan amalan ini hati saya menjadi tenang dan saya manfaatkan kesempatan ini untuk mengkhatamkan beberapa surat Al-Qur’an.
Setelah melakukan kegiatan mengurung diri dalam kamar selama 3 hari dan 3 malam, yang saya dapat malah sebaliknya. Beberapa orang datang ke rumah yang membuat saya harus kembali pada aktifitas ke luar kota.
Itulah aktivitas saya hingga saat ini. Alhamdulillah, saya menghimpun teman-teman untuk belajar berpuasa. Entah yang sebulan 3 kali, senin-kamis, bahkan bagi yang sudah mampu mulai berpuasa Daud sehingga tidak disadari terbentuk komunitas puasa Daud bagi yang berada di Cirebon, Bandung, Garut, Jakarta, Tangerang, Kalimantan, Korea.
Saya hanya berharap akan lebih banyak lagi orang yang mengenal puasa nabi Daud A.S sehubungan dengan manfaatnya yang begitu besar.
Cerita Kelima :
Alasan utama ketika mulai menjalankan puasa Daud tahun 2003 adalah sejujurnya karena masalah ekonomi. Apapun usaha yang dilakukan selalu saja gagal. Disamping itu pada tubuh saya menderita berbagai penyakit yang komplikasi.
Untungnya, saya berusaha mencari solusi dengan cara-cara yang islami, walau saya tinggal dalam lingkungan yang mendukung untuk mencari solusi hidup dengan cara pintas yaitu melalui jalur-jalur yang diindikasikan sebagai musrik walaupun mengatasnamakan Islam.
Saya bukanlah berasal dari keluarga yang religius sehingga ketika dewasa saja saya hanya hafal 3 surat dalam Al Qur'an, yaitu surat Al Fatehah, Al Ikhlas, dan An Naas.
Di tahun-tahun pertama menjalankan puasa Daud, saya mulai merasakan barokah puasa Daud tersebut.
1. Saat itu posisi saya dalam keadaan menganggur, Allah menganugerahi saya seorang istri yang luar biasa. Alhamdulillah... Seorang wanita yang tangguh dalam usaha, selalu mandiri dalam mengadapi kenyataan kehidupan yang teramat susah. Ia anak pertama dilahirkan dari sebuah keluarga petani dengan tujuh adik yang harus di asuhnya. Sehingga ketika lulus SGO (saat itu, lulus 1991, sedang saya lulus SMA 1989) ia langsung bekerja untuk membantu orang tuanya membiayai kehidupan sehari-hari dan biaya sekolah adik-adiknya. Dan atas izin Allah jugalah akhirnya ia mampu mengentaskan pendidikan adik-adiknya hingga ada yang tamat kuliah.
2. Saya mendapatkan harta yang cukup untuk kehidupan. Harta itu awalnya dari istri saya tersebut.
Karena ketika saya menikahinya, posisi istri sudah mapan secara ekonomi. Jadi, setelah menikah dengannya, rumah, kendaraan, dan usaha sudah ada.
3. Sembuhnya berbagai penyakit yang saya derita. Penyakit-penyakit ini, sebelum menjalankan puasa Daud sudah menghabiskan biaya yang lumayan untuk kesembuhannya, namun tidak sembuh-sembuh juga.
4. Saya mulai mencintai Al Qur'an dan Al Hadits. Dari yang awalnya hanya hafal 3 surat dalam Al Qur'an, saat ini Alhamdulillah sudah bertambah hafalan surat-surat dalam Al Qur'an.
5. Kemudahan mendidik istri. Istri saya walau sudah ada basic didikan agama Islam dari orang tuanya, namun tidaklah fokus menjalankan syareat-syareat yang dianjurkan oleh Al Qur'an ataupun Al Hadits. Secara sabar saya selalu memberi wejangan kepadanya tentang perlunya wanita menggunakan jilbab, dan Alhamdulillah, akhirnya iapun berjilbab dalam kesehariannya. Lalu saya juga menganjurkan ia untuk belajar berpuasa sunnah, Alhamdulillah, iapun mulai berpuasa Daud sejak 2006 hingga saat ini, sempat rehat beberapa bulan karena kondisi yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa. Secara sabar juga saya menyarankan untuk mulai menghafal Al Qur'an dan memahami arti dan maknanya serta banyak membaca buku-buku tentang Al Qur'an dan Al Hadits baik melalui dunia nyata maupun dunia internet, Alhamdulillah... ya Allah nikmat yang sangat besar ini tidaklah sebanding dengan amalan-amalan yang saya lakukan...
6. Banjir rezeki. Di tahun kelima atau keenam Allah menguji kami dengan melimpahnya tawaran berupa uang, rumah, kendaraan. Itu semua adalah pemberiaan seseorang, namun kami, Alhamdulillah... dapat mengatasinya dengan keyakinan bahwa harta memang kami butuh namun ada yang sedang benar-benar kami cari dalam hidup ini yang tidak dapat dibeli dengan materi, yaitu ketenangan jiwa.
Masih ada beberapa rahasia atau manfaat dari menjalankan puasa Daud ini, namun semoga 6 point tersebut di atas dapat memotivasi kita khususnya mengingatkan kita bahwa "Musuh utama diri kita adalah syaitan yang ada pada diri kita sendiri. Musuh kita itu adanya bukanlah diluar, tetapi di dalam diri kita sendiri namun kebanyakan manusia tidak menyadarinya.
Marilah kita menjalani kehidupan ini dengan sabar dan bila diuji Allah dengan kebaikan ataupun keburukan kita kembalikan lagi kepada Allah SWT.
Ada tambahan pengalaman puasa nabi daud ?
Silahkan tuliskan di komentar,,,, saya dengan senang hati membacanya dan Insya Allah akan saya posting di blog ini dengan judul Pengalaman Puasa Nabi Daud .. .. .. ..