Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa LENGKAP - Kisah Nabi Adam lengkap sejatinya penuh dengan tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Tidak hanya itu, dalam setiap tahap kehidupan beliau, terkandung berbagai hikmah dan pembelajaran yang sudah sepatutnya untuk diilhami serta dicontoh oleh semua umat muslim di dunia. Nah, berikut ini kisah nabi pertama ini secara lebih lengkapnya, mulai dari terciptanya hingga wafatnya.

# Terciptanya Nabi Adam As.

Dahulu, sebelum manusia tercipta, makhluk yang ada hanyalah malaikat dan jin. Malaikat terbuat dari sinar, sedangkan jin terbuat dari api. Suatu ketika, Allah mengatakan akan menciptakan seorang khalifah yang akan diberi tugas untuk memakmurkan bumi. Orang inilah yang kelak akan menjadi leluhur para manusia yang ada di bumi. Allah sendiri menciptakan makhluk tersebut dari tanah di bumi dengan tangan-Nya sendiri. Asal dari tanah inilah yang kemudian dijadikan sebagai namanya, Adam yang berasal dari kata Adimul Ardli yang berarti permukaan bumi. Allah berkata bahwa Adam dan keturunannya kelak juga akan kembali lagi ke tanah. 

Setelah sempurna, Allah juga yang meniupkan ruh ke dalam tubuh Nabi Adam. Agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di bumi, Allah juga membekali Nabi Adam dengan akal dan perasaan. Dengan bekal inilah, Adam diharapkan mampu mengamati, mempelajari, dan memahami semua benda yang ada di bumi. Hal ini terbukti dengan kemampuan Nabi Adam saat diminta menyebutkan nama-nama benda yang tidak mampu dilakukan malaikat maupun jin.

Kisah Nabi Adam dan Siti Hawa LENGKAP

Atas beberapa keistimewaan ini, Allah kemudian memerintahkan semua makhluk, termasuk malaikat dan jin untuk bersujud di hadapan Nabi Adam. Malaikat langsung mengerjakan perintah Allah tersebut, sementara iblis, salah satu kelompok jin, justru membangkangnya. Iblis merasa tercipta dari api dan diciptakan lebih dahulu, sehingga merasa tidak pantas untuk bersujud kepada Nabi Adam yang hanya tercipta dari tanah dan masih seumur jagung. 

Penolakan iblis ini membuat Allah murka dan melaknat iblis. Selama-lamanya iblis akan dimasukkan dalam neraka. Namun, iblis meminta permohonan untuk diberi umur panjang hingga hari kiamat. Karena dendam dengan Nabi Adam, mereka ingin mengajak sebanyak-banyaknya manusia anak turun Adam agar mengikuti jejak mereka, masuk neraka. Dan, ternyata Allah mengabulkan hal tersebut.

# Penciptaan Hawa sebagai Pendamping Nabi Adam

Hidup sendiri di bumi yang maha luas pastinya sangat membosankan. Begitulah yang dirasakan Nabi Adam saat itu. Allah mengetahui hal tersebut, sehingga menciptakan Hawa yang berasal dari tulang rusuk Nabi Adam sendiri pada saat beliau sedang tertidur lelap. Meskipun diambil dari tulang rusuknya, Nabi Adam tidak merasakan sakit sama sekali. 

Saat Hawa sudah tercipta, para malaikat pun bertanya kepada Nabi Adam, “Siapakah dia yang ada di sampingmu wahai Adam?” Nabi Adam menjawab, “Dia adalah seorang perempuan bernama Hawa.” Malaikat bertanya lagi, “Mengapa Allah menciptakan Hawa?” Nabi Adam menjawab, ”Untuk mendampingiku, memenuhi kebutuhanku, dan memberi kebahagiaan kepadaku sesuai kehendak Allah.”

Kebahagiaan Nabi Adam bertambah dengan diijinkannya mereka berdua tinggal di surga. Seluruh isi surga boleh dinikmati oleh Nabi Adam dan Hawa. Hanya satu yang dilarang, yaitu dilarang mendekati pohon khuldi, apalagi memakan buahnya. Mereka hidup bahagia di dalam surga.

# Turunnya Nabi Adam dan Hawa ke Bumi

Rasa dendam yang ada dalam diri iblis ternyata tidak pernah padam. Larangan yang diberikan Nabi Adam digunakan senjata bagi iblis untuk menjerumuskan mereka berdua pada dosa. Berbagai rayuan dan tipu daya dikerahkan iblis sehingga Nabi Adam dan Hawa pada akhirnya melanggar larangan Allah tersebut. Pertama, iblis merayu Hawa untuk mendekati pohon larangan tersebut. Iblis berkata dengan mulut manis bahwa buah yang ada pada pohon itu bisa membuat awet muda dan rasanya pun segar. Hawa pun terbujuk. Setelah makan buah tersebut, ia kemudian pulang dan memberitahukan kabar tersebut pada Nabi Adam. Mereka memakan buah khuldi.

Sudah barang tentu Allah menjadi murka. Dengan kehendak-Nya, seketika seluruh aurat Nabi Adam dan Hawa terbuka. Mereka langsung menyadari kesalahan yang sudah mereka lakukan dan merasa malu. Mereka langsung bersujud kepada Allah, mohon ampunan-Nya. Allah pun menerima taubat mereka berdua, namun sebagai pelajaran, mereka diturunkan ke bumi. Mereka menerimanya dengan sabar dan mengambil hikmah bahwa setan benar-benar musuh yang nyata dan tidak boleh dipercaya tipu dayanya. 

Pada saat diturunkan pertama kali di bumi, Nabi Adam diturunkan di Hindustan, sedangkan Hawa di Jedah, Saudi Arabia. Mereka baru bertemu kembali setelah sekian lama di daerah Arafah, tepatnya di Jabal Rahmah. Mereka pun hidup lebih bahagia kembali hingga mempunyai keturunan yang banyak.

# Kisah Anak-Anak Nabi Adam

Dalam hidup bersama di bumi, Hawa selalu melahirkan anak kembar, laki-laki dan perempuan. Dua anak pertama mereka adalah Qabil dan Iklima, sedangkan dua anak kedua mereka adalah Habil dan Labuda. Beranjak dewasa, anak-anak Nabi Adam mempunyai perangai yang berbeda. Qabil mempunyai sifat kasar, Iklima menjadi wanita cantik, Habil mempunyai sikap santun, dan Labuda biasa-biasa saja. Masing-masing anak mempunyai tugas sendiri dalam rumah tangga.

Pada saat  mereka sudah mengenal ketertarikan dengan lawan jenis, Allah kemudian memerintahkan Nabi Adam untuk menikahkan mereka, namun dengan syarat tidak boleh dengan saudara kembarnya. Ini artinya, Qabil menikah dengan Labuda, sedangkan Habil dengan Iklima. Qabil menolak mentah-mentah perintah tersebut. Ia ingin menikahi Iklima, saudara kembarnya. Nabi Adam kemudian meminta mereka untuk menyiapkan kurban. Barang siapa yang kurbannya diterima Allah, dialah yang berhak menikahi Iklima. Ternyata, kurban Habil lah yang diterima Allah. Karena itu, mau tidak mau Qabil harus menikahi Labuda.

Rasa dengki dan dendam pun muncul di hati Qabil. Hal inilah yang kemudian digunakan iblis untuk membujuk Qabil, anak turun Nabi Adam, untuk berdosa kembali. Qabil dihasut untuk melakukan pembunuhan terhadap adiknya tersebut. Iblis pun menjelma dalam sebuah wujud untuk memberikan contoh cara membunuh sekaligus menguburkan, yaitu dengan memukul kepala burung menggunakan batu dan menguburkannya dalam tanah. Dari peragaan tersebut, maka dilaksanakanlah niatan pembunuhan tersebut. Setelah waktu yang ditunggu datang, ia bunuh Habil hingga meninggal. Setelah itu, Qabil menguburkan jasad Habil seperti yang dilakukan gagak tadi. Pembunuhan pertama di bumi pun terjadi sudah.

# Detik-Detik Wafatnya Nabi Adam

Kepergian Habil membawa luka mendalam di hati Nabi Adam. Saat beliau berusia 1000 tahun Masehi atau 957 tahun Hijriah, Nabi Adam pun jatuh sakit selama 11 hari. Setelah itu, ia pun meninggalkan dunia ini. Setahun kemudian, sang istri Hawa pun menyusul meninggal dunia. Nabi Adam dimakamkan di kota Mekkah, sedangkan Hawa di Jeddah. 

Itulah kisah Nabi Adam dan Siti Hawa lengkap. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah tersebut di kehidupan dunia ini. Amin.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib