Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Kisah Nabi Nuh Lengkap - Nabi Nuh AS merupakan seorang Nabi utusan Allah, salah satu Nabi yang mempunyai kesabaran yang luar biasa. Nabi Nuh ialah Nabi yang berada pada urutan ketiga dan merupakan keturunan Nabi Adam yang ke – 9. Nabi Nuh terus mengembangkan agama Islam pada kaumnya yang berada sangat jauh dan menyimpang dari jalan Allah subhana wata’ala.

Nabi Nuh AS memiliki sifat yang tegas dalam berkata-kata, bijaksana, dan sabar dalam menjalankan tugas untuk mengetuk hati Nurani manusia untuk kembali ke jalan Allah. Nabi Nuh menyampaikan kepada kaumnya untuk beribadah kepada Allah dan jangan menyekutukannya, karena khawatir akan ditimpakan azab yang sangat pedih pada hari kiamat nanti.

Kisah Nabi Nuh Lengkap

Para manusia pada zaman Nabi Nuh banyak melakukan perbuatan yang ingkar dan menyembah berhala dan patung-patung yang mereka anggap Tuhan. Nabi Nuh ingin membuat para manusia sadar dan tidak menyembah patung-patung buatan manusia sehingga terlepas dari segala bentuk kesyirikan. Allah SWT kemudian mengangkat  Nuh menjadi penerus risalah kenabian setelah Nabi Idris.

Perdebatan Nabi Nuh Dengan kaumnya yang sesat

Dalam perjalanan membawa dan menyebarkan Agama Islam Nabi Nuh banyak mengalami rintangan dan juga hambatan. Bahkan Nabi Nuh terlibat perdebatan dengan kaumnya yang tersesat dan mereka tidak mau menerima ajakan Nabi Nuh untuk ke jalan Allah dan meninggalkan ajaran mereka yang menyembah patung-patung. Patung-patung yang dipahat sendiri oleh tangan mereka dan mereka sendiri yang menyembahnya sebagai Tuhan. Yang mereka percaya dapat menolong mereka dari segala kesengsaraan dan dapat membawa kebaikan bagi mereka.

Namun Nabi Nuh AS yang memiliki kesabaran luar biasa dan tak henti-hentinya menyadarkan kaumnya untuk tidak menyembah berhala dan kembali ke jalan Allah. Nabi Nuh mengajak kaumnya untuk melihat kebesaran Allah, melihat alam semesta yang telah diciptakan oleh Allah. Dan menyadari keesaan dan kebesaran Allah yang seharusnya mereka sembah dan bukan patung-patung yang mereka buat sendiri. Tidak berhenti di situ saja Nabi Nuh juga memberitahukan kepada para manusia bahwa akan ada setiap ganjaran yang akan diterima atas segala sesuatu amalan didunia. Segala amalan kebajikan akan Allah balas dengan Surga dan bagi manusia yang membuat kemungkaran dan juga kemaksiatan akan Allah balas dengan Neraka.

Walaupun Nabi Nuh telah berusaha untuk berdakwah sekuat tenaga dengan penuh kesabaran dan kelembutan Hati, ternyata hanya sedikit pengikutnya yang mau menerima dan mengikuti ajarannya. Nabi Nuh As melakukan dakwah secara terang-terangan dan berbisik-bisik hanya untuk membawa dan menyebarkan agama Islam. Berusaha mengajak kaumnya untuk bertakwa kepada Allah.

Hanya beberapa orang yang berasal dari orang-orang miskin yang mau untuk mengikuti ajarannya dan orang-orang yang kaya raya dan memiliki kekuasaan tidak mau percaya akan ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh As. Mereka tidak mau melepaskan kepercayaan mereka akan berhala-berhala yang mereka anggap Tuhan. Mereka juga berusaha untuk melumpuhkan dan menggagalkan setiap dakwah Nabi Nuh.

Bahkan kaum Nabi Nuh As pernah memberikan syarat jika ingin mereka mengikuti setiap ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh maka orang-orang miskin, petani, buruh dan hamba sahaya dijauhkan dari mereka. Karena mereka tidak ingin berdampingan dan juga bergabung dalam agama dan kepercayaan yang sama yang menyamaratakan para kaum bangsawan dengan orang miskin.

Namun Nabi Nuh As menolaknya karena dalam agama yang diajarkan oleh Nabi Nuh tidak ada yang namanya perbedaan antara orang kaya dan juga orang miskin. Agama yang dibawanya berlaku untuk semua orang tanpa ada pengecualian. Pandai dan bodoh, kaya dan miskin, majikan dan buruh , dan penguasa dan rakyat biasa mereka semua memiliki hak dan kedudukan dan juga tempat yang sama terhadap agama dan juga hukum Allah.

Penolakan ajakan ajaran Nabi Nuh bahkan bukan hanya berasal dari kaumnya sendiri namun juga dari keluarganya. Istri dan anak beliau secara terang-terangan menentang akan ajaran Nabi Nuh dan juga mempengaruhi orang lain agar tidak mengikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Nuh Alaihissalam. Mereka menganggap bahwa  Nabi Nuh hanyalah manusia biasa dan tidak memiliki kelebihan apa-apa. Alasan inilah yang membuat mereka untuk tidak mau untuk menaati ajaran yang diajarkan oleh Nabi Nuh.

Membuat kapal bahtera raksasa         

Para pemimpin-pemimpin kaum kafir yang kesal dan benci kepada Nabi kemudian mereka menentang Nabi Nuh bila memang mereka durhaka kepada Allah dan Allah akan mendatangkan azab yang besar, maka mereka meminta kepada Nabi Nuh untuk mendatangkan azab dari Allah. Nabi Nuh pun diberi petunjuk oleh Allah yang merupakan mukjizat Nabi Nuh yaitu perintah untuk membuat atau membangun bahtera yang besar yang terbuat dari kayu jati. Sehingga Nabi Nuh dan para pengikutnya mengerjakan bahtera tersebut secara bersama-sama.

Butuh waktu yang lama untuk pembuatan bahtera tersebut dan selama itu pula Nabi Nuh diuji kesabarannya dalam menghadapi kaumnya yang menganggap pekerjaan yang dilakukannya itu adalah pekerjaan orang gila.  Karena mereka menganggap aneh membangun bahtera di atas bukit  gurun pasir. Jika kita lihat bahwa menurut Ibnu Abbas bahtera tersebut memiliki panjang 1.200 hasta dan lebarnya 600 hasta. Bahtera tersebut  Memiliki tiga tingkat pertama untuk para hewan, tingkat kedua untuk manusia dan pengikut para Nabi Nuh dan bagian atas ditutup dengan kayu penutup.

Nabi Nuh berdoa kepada Allah SWT beliau memohon kepada Allah agar jangan membiarkan seorang pun dari kaum dan  juga pemimpin orang kafir itu untuk tetap tinggal di muka bumi. Karena jika dibiarkan hidup  nantinya mereka akan menyebabkan banyak orang menjadi tersesat dan membuat kehancuran dan juga maksiat di muka bumi. Maka Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk bersiap-siap dan sebagai tandanya akan muncul air dari dalam tannur di dapur Nabi Nuh As. Dan itu merupakan perintah bagi Nabi Nuh untuk segera bergerak.

Sampailah pada saatnya Allah menurunkan adzab kepada kaum yang menyekutukan Allah. Tannur di dalam rumah Nabi Nuh mulai mengeluarkan air dan Nabi Nuh segera membuka bahteranya dan mengajak pengikutnya untuk naik. Dan Nabi membawa para binatang secara berpasangan dan mengiringinya. Istrinya yang tidak beriman tidak ikut naik ke kapal dan juga anaknya kan’an. Setelah semua makhluk naik kapal pun tertutup, Allah turunkan air dari langit dan air dari bumi. Air mulai tinggi dan keluar dari celah-celah bumi. Hujan deras pun turun dengan sangat deras dan belum pernah terjadi di bumi. Air terus naik tinggi hingga atas kepala manusia dan melampaui ketinggian pohon dan puncak gunung. Inilah peristiwa banjir dan tsunami terbesar dan terdasyat di sepanjang masa yang pernah terjadi. Nabi Nuh sangat sedih karena ia telah kehilangan anak yang ia sayangi. Dan tidak ada lagi yang tersisa semua tenggelam hingga tak ada manusia yang hidup kecuali yang Allah takdirkan untuk hidup dan berada di atas perahu.

Semoga cerita ini bermanfaat dan dapat menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Teruslah mengingat akan kebesaran Allah dan sebenar apa yang menjadi tujuan hidup ini, dan semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib