A. Bersenggama Lewat Dubur
Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa seorang suami boleh menggauli isterinya dari arah mana saja yang dikehendaki, asalkan sasarannya tetap pada vagina isterinya, karena vagina merupakan lahan yang dapat mendatangkan keturunan. Pada perbincangan ini adalah memperjelas pembicaraan di atas bahwa bagi suami yang ingin menggauli isterinya tidak boleh pada duburnya. Karena dubur bukan sasaran bersenggama. Sebagaimana konteks ayat "Nisa ukum hartsul lakum", makna dari hartsu adalah tempat menghasilkan anak, yaitu vagina bukan dubur. Larangan bersenggama lewat dubur mendapatkan kutukan dari Allah seperti yang digariskan dalam hadits :
ملعون من أت امرأة من دبرها .
"Dilaknat orang yang bersenggama dengan isterinya lewat duburnya.' "
Mengenai tekhnik bisa dengan cara dan dari mana saja asalkan sasarannya ke lobang vagina (qubul) bukan pada dubur. Diharamkan bagi orang yang menyetubuhi isterinya dari dubur, dan termasuk melakukan dosa besar, karena itu ia harus bertaubat kepada Allah dengan sebenarnya. Al Quran menggambarkan bahwa seorang isteri bagaikan ladang tempat suami bercocok tanam, tempat memperoleh keturunan, ia ibarat tanah yang telah ditentukan serta subur untuk proses pertumbuhan. Suami harus membajaknya dengan baik dan meletakan benih yang tepat di tanah yang subur agar dapat memperoleh hasil yang baik pula.
Ada beberapa kerugian dan ketidaknyamanan yang akan dirasakan bagi isteri atau suami yang. melakukan senggama lewat dubur. Pertama : karena dubur itu merupakan tempat pembuangan kotoran yang sangat riskan terhadap penyakit. Sedangkan yang diperintahkan oleh Allah adalah lewat farj.
Di samping itu dari sisi psycologis dan perasaan, wanita akan kehilangan hak kenikmatan, maksudnya tidak akan tercapai orgasme secara sempurna dan hajatnya tidak dapat dipenuhi. Karena suami melakukan senggama bukan pada tempat yang diperintahkan, padahal tempat vagina merupakan alat bagi wanita dalam mencapai kenikmatannya. Oleh karena itu para dokter dan para ilmuwan lainnya menolak dan melarang perbuatan sengama lewat dubur. Perbuatan ini pun akan mendatangkan kerugian lain bagi pelakunya karena akan membutuhkan gerakan yang sangat melelahkan disebabkan ia melakukan sesuatu yang bukan pada kebiasaannya. Perbuatan ini sangat menimbulkan rasa kalut dan perasaan enggan terhadap isteri. Orang yang melakukan hubungan badan lewat dubur juga dapat mengakibatkan kerusakan pada anggota tubuh seperti menghitamkan wajah, menggelapkan dada, menghilangkan cahaya hati dan muka menjadi kusam, mewariskan perasaan benci yang berlebihan sehingga kedua pasangan akan sulit didamaikan jika ada perselisihan.
Menurut data yang dikemukakan oleh medis, pada zaman sekarang ini ternyata lebih dari 70% kaum lelaki yang menderita virus HIV (Aids) dikarenakan mereka mengumpuli isteri pada duburnya. Sejak zaman dahulu manusia telah dilanda wabah penyakit syphilis [kencing nanah] dan infeksi saluran yang diakibatkan hubungan seksual yang tidak baik. Apalagi penyakit Aids yang lebih banyak disebabkan oleh faktor hubungan seksual dari belakang, apakah itu pelaku homoseksual atau hubugan seks lain jenis dari dubur.
Menurut pengamatan medis, sperma lelaki mengandung materi-materi dari benda-benda yang masam dan bermiyak dikenal dengan istilah prostagalandin, jumlahnya sekitar 12 prostagalandin dan tiap-tiap unsur itu mempunyai daya aktif yang berbeda dengan daya lain dan berada pada susunan yang bervariatif. Kemudian dari materi-materi itu ada yang dapat membuat daya kebal tubuh berkurang dan mengurai reproduksi sel-sel hormon yang berfungsi sebagai proses pertumbuhan anti bodi yang ada pada tubuh manusia.
Untuk proses senggama yang baik adalah melalui vagina wanita [farj]. Karena proses ini telah diatur sedemikian efektif, di mana rahim wanita akan mengeluarkan benda-benda yang akan melawan dan mengimbangi materi-materi yang terdapat pada mani lelaki. Materi-materi ini jika tidak dilakukan sesuai dengan pembuangannya maka ia akan mengurangi daya kebal tubuh. Sebaliknya jika suami meletakan spermanya pada vagina, akan dapat menjaga kekebalan tubuh dari penyakit.
Inilah salah satu hikmah yang bisa diungkap dari anjuran agar melakukan senggama lewat vagina dan bukan lewat dubur. Allah mengharamkan hubungan lewat dubur karena mendatangkan banyak kerugian dan bahaya yang akan diderita oleh suami isteri, baik pada faktor kesehatan, fisik, mental maupun pada sisi psycologi.
B. Senggama dengan Isteri dalam keadaan Haid atau Nifas
Bersenggama dalam kondisi isteri sedang haid termasuk perangai yang buruk dan melanggar hukum yang telah digariskan oleh agama. Memang di malam pengantin, suami boleh-boleh saja menikmati sesuatu yang ada pada isterinya. Tetapi di kala isteri sedang haid, suami tidak dibolehkan menyetubuhi wanita. Ada cara bagi seorang yang ingin mendekati isterinya di saat haid, yaitu riwayat dari Aisyah, ia berkata; "Apabila salah seorang di antara kami sedang haid, lalu Rasulullah hendak mencumbuinya, maka beliau memerintahkan dia agar memakai kain di atas tempat keluarnya darah haid, setelah itu beliau mencumbunya. Perlakuan Rasulallah sebagai bantahan bagi orang-orang Yahudi, di mana saat isteri-isteri mereka mengalami haid, mereka tidak mau berdampingan dengannya, tidak makan bersama mereka dan tidak ingin bergaul. Mereka diperlakukan secara tidak wajar, dikriminasi terjadi pada diri wanita Yahudi saat mereka haid. Karena itulah Islam datang dengan kemudahan dengan memperlakukan wanita secara wajar, bahkan sampai wanita dalam keadaan haid, seorang suami boleh bermesraan, bersenda gurau dan mencumbui isterinya, asalkan tidak bersenggama.
Allah SWT berfirman :
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah :'Haid itu suatu kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid. Dan janganlah kamu mendekati sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, setubuhilah mereka di tempat yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.'”
Dalam buku "Fiqh al Wadih" Muhammad Bakar Isma'il menceritakan keterangan seorang dokter Muhammad Washfi mengenai haid wanita. Kata dokter Washfi: " lafaz Adza merupakan kata yang mengandung pengertian sangat mendalam. Ia menganalisa hikmah ayat tersebut dengan analisa secara fisik dan mental.
Menurutnya: "Haid walaupun perkara yang biasa bagi wanita, tetapi sering menimbulkan rasa sakit dan penderitaan baginya. Di saat haid datang biasanya mereka tidak enak badan dan merasa letih sekujur tubuh, bahkan kadang kadang mereka merasakan nyeri hebat pada punggung, perasaan marah timbul, mudah tersinggung dan sejenis penderitaan lain yang terkait dengan haid.
Sementara bahaya yang mengancam pada lelaki tak kalah seriusnya. Radang yang diderita pada rahim wanita akan menyerang organ-organ reproduksi lelaki. Karena dengan senggama itu bibit -bibit penyakit akan masuk ke dalam saluran kencing, dan bisa masuk ke kandung kemih dan saluran ginjal.
Hikmah lain dari haid selain adza adalah agar suami bersabar tidak bersenggama di saat haid. Hal ini akan melatih diri suami jika ia bepergian jauh meninggalkan isterinya karena suatu keperluan atau disebabkan pekerjaan penting yang mengharuskan dirinya meninggalkan isterinya beberapa hari, dirinya tidak kaget lagi dan dapat menahan diri tidak bersetubuh karena suatu kondisi yang tidak mengizinkan.
C. Bersetubuh di siang hari pada bulan Ramadhan
Rasulallah saw bersabda :
"Dari Abu Huraira ra,; 'Ada seorang lelaki datang kepada nabi saw. Ia berkata; 'celaka aku ya rasulallah. Apa yang mencelakaimu? tanya rasul ! 'Aku bersenggama dengan isteriku di siang hari bulan ramadlan, kata lelaki itu! Apakah ada seorang budak yang dapat kamu bebaskan? Tanya nabi kembali! Tidak ada ya rasul? jawab lelaki itu. Kata nabi; 'Sanggupkah kamu berpuasa dua bulan berturut-turut? Tidak, jawabnya. 'Adakah sesuatu yang dapat memberi makun anak yatim sebanyak enam puluh orang?
Tanya nabi lagi! Tidak ada ya rasul? Jawabnya, lalu ia duduk. Tidak lama kemudian nabi datang membawa sekarung kurma, dan beliau kalakan; 'Berikan sedekah dengan ini ! Lelaki itu berkata; 'Apakah ada seseorang yang lebih membutuhkan dari kami? Demi Allah tidak kami jumpai keluarga yang lebih membutuhkan daripada keluarga saya! mendengar jawaban itu nabi tertawa hingga kelihatan gigi gerahamnya, beliau berkata; 'pergilah ! dan berikan kurma ini kepada keluargamu!" (HR. Jama'ah)
Hadits di atas menjelaskan tentang seseorang yang bersenggama dengan isterinya di siang hari bulan ramadhan. Nabi memerintahkan agar memberikan kafarat terhadap sepasang suami yang melakukan persetubuhan itu dengan beberapa ketentuan kafarat yang harus dijalankan. Yaitu memerdekakan budak, jika tidak ditemukan budak diharuskan berpuasa dua bulan berturut-turut. Seandainya tidak mampu berpuasa, ia diwajibkan memberikan enam puluh anak yatim sebagai pilihan terakhir.
Secara dasar, hubungan suami isteri syah, tetapi karena perbuatan itu dilakukan pada siang hari di bulan ramadlan, sebagai bulan yang dihormati, bulan yang memiliki keutamaan tersendiri di banding bulan lainnya, maka mereka dianggap telah mengotori bulan yang mulia, karena itu harus membayar denda terhadap perbuatan yang mereka lakukan.
Dengan keistimewaan yang ada pada bulan ramadhan, Allah memerintahkan hamba-Nya agar meraih keutamaan dan kebajikan sebanyak banyaknya, karena pada bulan ramadhan terdapat keberkahan, kemuliaan, kebajikan, yang kesemuanya akan dilipatgandakan pahalanya jika seorang mukmin melakukannya. Oleh sebab itu sangat wajar kalau Allah memberitahukan agar hamba-Nya jangan mengotori kesucian bulan ramadhan, apakah itu dengan cara tidak melakukan kewajiban, atau melakukkan perbuatan kriminal lainnya. Bahkan sampai pada larangan hubungan intim di siang hari bulan ramadhan. Suami isteri diharapkan menjaga kesucian ramadhan, tidak mengotori meskipun bersenggama dengan isterinya. Jika telah datang waktu malam, bagi suami isteri dipersilahkan kembali berhubungan badan dengan isterinya. Karena telah dianggap halal sampai waktu fajar.
D. Membantah di saat suami mengajak bersenggama
Ada tiga golongan yang tidak diterima shalatnya dan kebaikan mereka tidak dinaikan ke langit; yaitu budak yang kabur sehingga ia kembali, pemabuk hingga ia sadar dan wanita yang membuat murka suaminya sampai ia ridla."
Salah satu point hadits ini adalah sebuah konsekwensi dari perkawinan, di mana sorang isteri harus melakukan yang terbaik untuk suaminya agar perkawinannya menjadi harmonis. Oleh karena itu jika suami ingin mengajak senggama, sementara ia dalam kondisi sehat tidak ada halangan, maka ia wajib memenuhi ajakan suaminya. Begitu pula sebaliknya, jika seorang isteri mengajak suaminya melayani dirinya, sementara suaminya dalam kondisi sehat, maka suami berkewajiban memenuhi ajakan isterinya. Dengan demikian terjadi keseimbangan keinginan sehingga tercipta mahligai rumah tangga yang bahagia. Biasanya yang sering terjadi, sang suami lebih dahulu mengajak isterinya untuk senggama ketimbang isterinya. Hal ini barangkali disebabkan faktor psycologis wanita yang bersifat malu atau karena memang libido pada suami lebih besar sehingga ia kerap kali memulai lebih dahulu ketimbang isterinya.
Sebagai salah satu ketaatan isteri terhadap suaminya adalah memenuhi ajakan suami jika ia ingin bersenggama dengan dirinya. Persoalan ini ditegaskan lewat hadits Abu Huraira ra.
"Dari Nabi saw berkata; “Manakala seorang suami mengajak isterinya ke tempat tidur [bersenggama] lalu isterinya enggan menerima ajakan itu sehingga suami marah, maka malaikat akan melaknat dirinya sampai subuh."
Perintah Rasulullah kepada para isteri agar memenuhi hajat suaminya di saat ia ingin bersenggama terkandung hikmah yang banyak. Pertama; jika isteri menolak ajakan suami akan membawa dampak yang tidak baik. Suami akan merasa tidak dihiraukan dan ini akan menimbulkan keretakan rumah tangga. Barangkali ada keinginan suami untuk berselingkuh, mencari seseorang yang bisa menyalurkan keinginan biologisnya. Selingkuh ini akan menjadi kebiasaan yang tidak baik dan akan meretakan hubungan suami isteri. Kedua; Penolakan istseri terhadap ajakan suami melanggar perintah agama, di mana perbuatan itu dianggap sebagai perbuatan yang tercela dengan hukuman mendapat kutukan malaikat. Hal ini akan membawa efek yang tidak baik bagi isteri.
Ada anjuran yang harus dihindari bagi suami isteri untuk mencegah ketidak harmonisan dalam berhubungan intim suami isteri, sebaiknya bagi isteri tidak memporsil kegiatannya, karena hal itu akan membuat badannya lemah, mudah capek karena banyak pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini di saat suami mengajak senggama, tentunya dirinya tidak siap dengan kondisi yang lemah. Kesibukan yang menyita waktu isteri sebaiknya dihindari, terutama bagi wanita karir, hendaknya hal ini diperhatikan dan mencari solusi yang terbaik agar keduanya antara pekerjaan dan kebutuhan biologis suami tidak terganggu. Begitu pula sebaliknya bagi sang suami agar pandai-pandai mengatur waktu sehingga di saat isteri membutuhkan hubungan seksual, dirinya telah siap tanpa ada gangguan capek atau lemah. Oleh karena itu keduanya harus bisa mengatur waktu dan bisa memberikan hak masing-masing. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi perselingkungan dan perzinahan bagi kedua pasangan.