Jika ada seorang muslim yang maninggal dunia maka ummat Islam (masyarakat) setempat wajib memandikannya, mengafaninya, menyalatkannya, dan menguburkannya. Semuanya itu hukumnya fardlu kifayah, sehingga jika tak ada yang melakukannya semuanya berdosa, akan tetapi jika telah ada yang menyelenggarakannya, maka yang tidak melakukan tidak berdosa.
Berlainan dengan shalat biasa, shalat jenazah itu di lakukan dengan berdiri dan takbir empat kali tanpa ada ruku', sujud, dan lain-lainnya, sedangkan jenazah diletakkan di depan orang yang menyalatkannya. Jika mayat itu laki-laki, yang menyalatkan berdiri di dekat kepalanya, sedangkan jika mayat itu perempuan, hendaklah yang menyalatkan berdiri di tengah-tengah badannya.
Seperti juga shalat lima waktu, shalat jenazah itu lebih utama jika dilakukan dengan berjamaah. Jika jamaah itu jumlahnya banyak hendaklah dijadi kan tiga saf.
1. Niatkanlah dalam hati hendak melakukan shalat jenazah semata-mata. karena Allah, sambil mengangkat tangan dan membaca takbiratul ikhram. Kemudian bersedekaplah dan bacalah Surat Al-Fatihah.
2. Takbir kedua sambil mengangkat tangan. Setelah bersedekap bacalah shalawat, sebagaimana selawat setelah tasyahud dalam shalat biasa.
3. Takbir yang ketiga sambil mengangkat tangan. Setelah bersedekap bacalah doa untuk si mayat :
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه واجعل
الجنة مثواه
ALLAHUMMAGHFIRLAHUU WARHAMHU WA 'AAFIHII
WA'FU ANHU WAJ'ALIL JANNATA MATSWAAHU.
Artinya : "Wahai Tuhan ampunilah kepada mayat itu, berilah rahmat dan berilah ampun kepadanya dan jadikanlah surga tempat tinggalnya".
4. Takbir yang keempat sambil mengangkat tangan. Setelah bersedekap bacalah salam dua kali. Yang pertama dengan memalingkan muka ke kanan dan yang kedua ke kiri.
Jika jenazah wanita, maka bacaan "hu" diganti "haa". Sedangkan jika jenazah itu banyak di ganti dengan hum (untuk pria) dan "hunna" (untuk wanita)..
Demikianlah shalat jenazah itu dilakukan tanpa ruku dan sujud. Hal itu mudah difahami karena tujuan utama shalat jenazah adalah semata-mata untuk mendoakan kepada sí mayat, dan bukan un tuk menyembah atau memujanya, Bukankah ruku dan sujud selain kepada Allah itu termasuk syirik yang dilarang keras dalam agama Islam.