Setahun dua kali ummat Islam di seluruh dunia melakukan shalat Hari Raya. Yaitu Hari Raya Fitri yang jatuh pada tanggal 1 Syawwal dan Hari Raya Ad-ha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah. Di Indonesia Idul Fitri yang dilakukan setelah ibadah puasa itu disebut juga Hari Raya Lebaran. Sedang kan Idul Ad-ha yang dilakukan setelah ibadah Haji itu disebut juga Hari Raya Haji, atau Hari Raya Kurban.
Hari Raya adalah merupakan hari bergembira ria bagi ummat Islam. Karena itu pada hari raya tidak diperkenankan melakukan ibadah puasa. Selain itu sebelum melakukan shalat sunnat Hari Raya Fitri, ummat Islam yang mampu diwajibkan membayar zakat Fitrah yang dibagikan kepada fakir miskin, agar mereka bergembira pula pada hari itu. Sedangkan setelah shalat Hari Raya Ad-ha disunnatkan bagi ummat Islam yang mampu untuk menyembelih qurban, yang dagingnya kemudian dibagi kepada fakir miskin. Itulah sebabnya Hari Raya Adha disebut juga Hari Raya Kurban..
Sebelum shalat hari raya disunnatkan :
1. Mandi.
2. Berpakaian yang paling baik.
3. Sarapan pagi sebelum berangkat ke tempat shalat dalam Hari Raya Fitri, dan setelah shalat bagi Hari Raya Ad-ha.
4. Berjalan kaki menuju ke tempat shalat.
5. Menempuh jalan lain ketika pulang.
6. Takbir
Takbir itu berbunyi :
الله اكبر الله اكبر - الله اكبر لا إله إلا الله
والله أكبر الله أكبر ولله الØمد
ALLAAHU AKBAR 3x LA ILAAHA ILLALLAAH HUWAL LAAHU AKBARALLAAHU AKBAR WALILLAAHIL HAM DU.
Artinya : "Allah Maha Besar 3x. Tak ada Tuhan melainkan Allah. Dialah yang Maha Besar..Allah Ma ha Besar dan bagi-Nya segala puji.
Dalam Idul Fitri takbir itu disunnatkan mulai malam Hari Raya sampai shalat sunnat Fitri. Sedangkan dalam Idul Ad-ha disunpatkan mulai malam Hari Raya sampai tanggal 13 Dzulhijjah.
Shalat Hari Raya itu terdiri dari dua rakaat tanpa adzan dan iqamah dan waktunya setelah ma tahari terbit sampai waktu Dhuhur. Dalam rakaat pertama takbir tujuh kali, dan dalam rakaat kedua takbir lima kali. Setelah shalat dibacakan khutbah, seperti juga khutbah Jum'ah, hanya bedanya dalam khutbah Hari Raya tidak perlu dibagi menjadi dua bagian yang diselingi.dengan duduk.
Shalat Hari Raya itu hukumnya Sunnat Muakkad (sunnat yang dikuatkan karena tak pernah ditinggal kan oleh Nabi). Tempatnya dapat dilakukan di lapangan atau di masjid yang luas. Pada Hari Raya itu di disunnatkan seluruh ummat Islam, baik laki laki, perempuan, tua, muda, maupun anak-anak un tuk melakukan sembahyang sunnat bersama-sama. Bahkan wanita yang sedang haid atau nifas disunnahkan pula datang untuk mendengarkan khutbah, sekalipun dilarang shalat.