Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Kisah Orang-orang Sukses Dengan Sedekah (Kisah Nyata) - Pada kesempatan kali ini saya akan share beberapa cerita yang menurut saya sangat menginspirasi kita semua untuk bersedekah, sebab sebaik baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Kisah Orang-orang Sukses Dengan Sedekah (Kisah Nyata)

berikut inilah beberapa kisah orang-orang sukses dengan sedekah :

Kisah Pengusaha Bangkrut Karena Berkata Sombong Merendahkan Orang Lain


Kisah ini diceritakan oleh seorang ulama ternama di kota Bandung yg saat ini beliau masih hidup. Ulama ini mempunyai sahabat seorang pengusaha sukses yg kaya raya dan sekaligus orangnya dermawan kepada orang-orang yg membutuhkan pertolongannya. Pengusaha kaya ini kalau sedang menginfaqkan hartanya kpd fakir miskin adalah harta yg terbaik yg dimilikinya tdk seperti kebanyakan orang saat ini yg kalau memberikan harta kpd fakir miskin adalah memilih - milih terlebih dahulu harta yg terjelek (terkecil).

Suatu hari Ulama ini bersama pengusaha kaya tsb sedang dalam perjalanan di kota Jakarta utk memenuhi suatu undangan, tiba-tiba di perjalanan keduanya kedatangan seorang pengemis yg meminta sedekah kpd Pengusaha kaya tsb, lalu sang pengusaha merogoh kantongnya yg ada uang Rp.50ribuan karena sifatnya yg dermawan ia langsung saja tanpa fikir panjang memberikan uang Rp.50rb tsb kpd pengemis tsb.

Coba bayangkan Saudaraku bagaimana senangnya pengemis diberikan uang Rp.50ribuan yg biasanya paling-paling orang lain memberikan Rp.1000, tentu saja do'anya panjang x lebar bukan ? Pengemis itu mendo'akan pengusaha itu panjang x lebar. Namun Pengusaha itu melakukan kesalahan ketika di do'akan oleh pengemis tsb dg berkata, " Kamu jangan mendo'akan saya , kamu do'akan saja dirimu , kalau saya sudah sukses dan kaya lebih baik kamu berdo'a utk dirimu saja."

Pengemis itu lantas pergi setelah dikatakan seperti itu, menyaksikan hal tsb Ulama sahabat pengusaha kaya langsung menegurnya, " Kamu jangan berkata seperti itu kpd pengemis tsb, bagaimana kalau ia adalah seorang malaikat?"

Sang Pengusaha kaya langsung tersadar akan kesalahannya, dan langsung mengejar mencari pengemis tsb. Namun sayang pengemis tsb tdk ketemu padahal perginya belum lama.
Sepanjang perjalanan pulang dari Jakarta ke Bandung Pengusaha itu terus membahas si pengemis tadi khawatir benar Malaikat yg sedang menyamar mengujinya. Benar-benar ia sangat menyesal dg perkataannya yg sombong saat bertemu pengemis tsb. Ulama tsb melanjutkan ceritanya kpd saya dan teman-teman dg berkata, " Sejak saat itu Wallahua'lam ada hubungannya atau tidak usahanya mengalami kebangkrutan dan tdk pernah bisa bangkit kembali."

Saudaraku kisah tsb di atas hendaknya bisa menjadikan pelajaran (ibrah) buat kita semua agar berhati - hati dalam berkata, berbuat dan menjaga hati jangan sampai ada kesombongan walaupun hanya kecil seberat zarah karena Allah,SWT akan langsung membalasnya di kehidupan dunia ini dan di akhirat nanti orang yg hatinya ada sifat sombong walaupun seberat biji zarah tdk akan masuk surga.

Berikut ciri-ciri orang sombong agar kita bisa menjauhinya :

  1. 1. Tutur katanya, perbuatannya merendahkan orang lain, merasa dirinya paling baik atau lebih baik dibandingkan dg orang lain.
  2. 2. Menolak suatu nasehat kebenaran dari orang lain padahal nasehat itu sesuai dg Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah,SAW
  3. 3. Menjawab salam orang miskin berbeda dg menjawab salam orang kaya
  4. 4. Berjalan dg gaya sombong yaitu dg membusungkan dada
  5. 5. Selalu berbuat zalim /aniaya kpd orang lain.
  6. Ya Allah Ya Rabb lindungilah bimbinglah hati, perkataan dan perbuatan kami kpd yg Engkau Ridhai dan lindungilah kami dari sifat sombong.
Baca juga : Apa Kunci Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam ?

Sukses Resto "Surga Dunia" Berawal dari Sedekah...

Saat ini, orang mengenal Nur Rachman (22) sebagai pengusaha muda yang terbilang sukses. Terlebih lagi, dia baru mendapat gelar juara pertama Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Nasional. Namun, tak semua orang tahu, ia harus jatuh bangun untuk mendapatkan semua itu.

Sukses Resto "Surga Dunia" Berawal dari Sedekah...

"Tidak mudah bagi saya untuk mencapai posisi sekarang," ujar Ray, panggilan akrab Nur Rachman, di Bandung, Senin (27/10/2014).

Sebagai putra bungsu dari pensiunan PNS di Pemkot Bandung, Ray terbiasa hidup sederhana. Bahkan, ketika duduk di bangku kelas 1 SMAN 16 Bandung, ia mulai mencari uang tambahan. Caranya dengan menjadi MC dan turut dalam pagelaran teater.

"Uang dari bermain teater memang kecil, paling Rp 50.000. Namun, karena saya gak suka jajan, saya tabung semua uangnya untuk keperluan masa depan. Misalnya, saat kuliah," kenang Ray.

Rupanya, perhitungan Ray sesuai perkiraan. Kondisi keuangan keluarga yang kurang mendukung, membuat lelaki kelahiran Bandung, 28 Agustus 1992, ini memutuskan untuk mebiayai sendiri semua kebutuhan ataupun biaya kuliahnya.

Memang, jika diusahakan, orangtuanya saat itu masih sanggup membayar biaya kuliahnya. Namun karena enggan menyusahkan orangtua, ia pun memutuskan untuk mandiri secara utuh.

Berbagai usaha pun ia lakukan untuk menyelesaikan kuliahnya. Dari mulai bekerja di bidang konveksi, menerima pesanan pembuatan suvenir Unpad, hingga memberikan les. Semua itu dilakukan dalam waktu bersamaan. 

"Sebenarnya, 50 persen biaya kuliah saya sudah ditanggung beasiswa. Untuk memenuhi sisanya dan kehidupan sehari-hari, saya mencoba bisnis ini dan itu, termasuk mengajar les. Saya tak memasang tarif. Murid les membayar saya seikhlas mereka," imbuhnya.

Kerja kerasnya membuahkan hasil. Ia bisa membayar kuliah tanpa harus minta ke orangtua. Namun, layaknya sebuah perusahaan, usaha Ray kadang bagus atau sebaliknya. Jika sedang tidak bagus, ia harus menahan lapar karena tak memiliki uang.

"Untungnya saya terbiasa puasa Daud (puasa selang sehari) sehingga tak masalah jika harus puasa," ucapnya.

Surga Dunia
Berangkat dari pengalamannya itu, ia mendirikan rumah makan "Surga Dunia" pada 2012 silam. Tujuannya untuk membantu mahasiswa kurang mampu, meskipun menyadari bahwa dirinya pun tak memiliki banyak uang. Namun, sebesar apa pun harta atau tenaga yang dimiliki, ia tak akan pernah lupa untuk bersedekah.

"Saya membiasakan diri untuk bersedekah sejak SMA. Sedekah memberikan ketenangan batin dan melancarkan rezeki," ucapnya.

Itulah mengapa, meskipun restoran Surga Dunia miliknya belum balik modal, perkembangan tetap terlihat setiap bulan. "Omzet Surga Dunia Rp 40 juta-Rp 50 juta per bulan, sedangkan omzet bisnis saya di luar resto Rp 5 juta per bulan, naik dari dua tahun sebelumnya Rp 1 juta. Ini semua berkah dari sedekah," terangnya.

Konsep berbisnis sambil beramal ini ternyata membuahkan hasil positif. Belum lama ini, Ray meraih juara pertama tingkat nasional kategori Industri dan Boga pada ajang Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Nasional yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI.

Ajang Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Nasional adalah sebuah kompetisi bisnis yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dalam kompetisi yang digelar dari bulan Juli hingga Agustus lalu itu terdapat dua kategori, yakni Penggerak Wirausaha Berprestasi (PWB), serta kategori Wirausaha Muda Pemula Berprestasi (WPMB) untuk bidang pertanian, perdagangan dan jasa, industri dan boga, serta industri kreatif.

Sedekah 10 Ribu Dibalas 10 Juta (Kisah Nyata)

Kisah ini dialami oleh teman baik saya saat bulan Ramadhan kemarin. Sebuah kisah yang membuka mata hati saya, karena saya tahu prosesnya dari awal hingga balasan sedekah itu diterima. Kini kisah ini saya bagikan pada anda, semoga bermanfaat dan menambah semangat kita untuk selalu bersedekah walau dalam kesempitan atau dirundung masalah..
Teman saya saat bulan Ramadhan kemarin baru satu bulan pindah dari pekerjaan lamanya. Dia memilih menjadi marketing properti di salah satu perusahaan pengembang perumahan. Hampir 2 bulan bekerja, teman saya belum bisa menjual satu pun rumah di perusahaan tersebut. Padahal tiap bulan dia mendapat gaji yang lumayan, hal inilah yang membuat dia tidak enak.

Ditengah keputusasaan tersebut, dia ingat akan kekuatan sedekah. Akhirnya dia berniat menyedekahkan hartanya untuk mengatasi permasalahan hidupnya. Dia menyedekahkan uang Rp. 10.000,- untuk panti asuhan dengan harapan Allah mau melancarkan pekerjaannya.

Sungguh diluar dugaan, dalam kurun waktu 1 jam saja, Allah memberi kelancaran bagi pekerjaannya. Dia bisa menjual 4 rumah sekaligus hari itu. Dengan nilai komisi. 10 juta..!! Silahkan dihitung berapa kali lipat Allah membalas sedekah dia. :)

Mengapa balasannya sangat besar? Karena uang 10 ribu waktu itu, sangat berarti bagi teman saya. Anda tahu berapa uang yang dia miliki saat menyedekahkan 10 ribu tersebut? Uang yang dimiliki di dompetnya tidak lebih dari 20 ribu. Dia hanya menyisakan uang bensin untuk pulang ke rumah.

aat kita punya keyakinan tinggi akan kekuatan sedekah, Allah akan benar-benar membuktikannya pada anda. Saat anda yakin Allah akan menolong lewat sedekah anda, Allah akan bener-benar menolong SAAT ITU JUGA seperti yang dialami teman saya.

Semoga kisah ini bermanfaat, sukses untuk anda.

Rahasia Sukses Seorang Milyarder

Kisah ini saya baca disebuah majalah motivasi yang mengulas rahasia sukses seorang milyarder. Majalah ini mewawancarai seorang pengusaha muslim dengan penghasilan hingga milyaran rupiah dalam 1 bulan. Setelah selesai membaca kisah sang pengusaha, tanpa pikir panjang saya langsung mengambil catatan agar bisa saya posting di blog ini. Siapa tahu berguna bagi pengunjung blog saya.

Rahasia sukses pertama seorang milyarder ini berhubungan dengan ibu. Dia sangat menghormati dan menyayangi ibunya. Menurut milyarder ini, ibu adalah sosok paling penting dalam rahasia suksesnya. Doanya sangat ampuh, bahkan doa 1000 ulama sekalipun akan kalah dengan doa seorang ibu.

Rahasia sukses kedua seorang milyarder ini berhubungan dengan sedekah. Allah akan melipatgandakan apa yang telah disedekahkan oleh umatnya. Bahkan hingga berlipat 700 kali dari jumlah yang kita keluarkan jika untuk berjuang di jalan Allah. Bukan hanya dalam bentuk materi Allah memberi balasan, bisa juga dengan terhindar dari bahaya, kesehatan, keluarga yang baik, ilmu, dan kesempatan lain. Selain itu, rahasia sukses dia hingga menjadi seorang milyarder yaitu tidak menyepelekan pengemis. Dia selalu memberi sedekah pada pengemis karena doa pengemis atau orang yang sedang kesusahan akan langsung didengar Allah.

Rahasia sukses ketiga seorang milyarder ini berhubungan dengan sikap suka menolong sesama. Menurutnya, Allah sering memberi rejeki yang tak disangka dari perbuatan ini. Pengusaha sukses ini berusaha sebisa mungkin menolong semua orang yang mengalami kesusahan. Dia selalu menjadi dewa penolong pada setiap kesusahan orang, akibatnya saat dia dalam kesulitan, DIA DENGAN MUDAH BERTEMU DEWA PENOLONG PULA.

Itulah sepenggal cerita yang saya dapat beberapa waktu yang lalu. Semoga rahasia sukses seorang milyarder ini bisa menjadi spirit bagi kita. Ternyata berbakti pada orang tua terutama ibu, sedekah, dan suka menolong, bisa mengantarkan seseorang menjadi milyarder. Semoga bermanfaat. Sukses untuk anda.

Baca juga : Amalan Agar Cepat Dapat Kerja Menurut Islam | AMPUH

Kisah Sedekah Yang Salah Alamat

Suatu ketika, Rasulullah Shalallhu Alaihi Wasallam, seperti yang kerap beliau lakukan, berbincang-bincang dengan para sahabat di serambi Masjid Nabawi, Madinah. Selepas berbagi sapa dengan mereka, beliau Shalallhu Alaihi Wasallam berkata kepada mereka,
Suatu saat ada seorang pria berkata kepada dirinya sendiri, Malam ini aku akan bersedekah! Dan, benar, malam itu juga dia memberikan sedekah kepada seorang perempuan yang tak dikenalnya. Ternyata, perempuan itu seorang pezina. Sehingga, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai..

Akhirnya, kabar tersebut sampai juga kepada pria itu. Mendengar kabar yang demikian, pria itu bergumam, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu.Ternyata, sedekahku jatuh ke tangan seorang pezina. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!

Maka, pria itu kemudian mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah itu, tanpa diketahuinya, adalah orang kaya. Sehingga, kejadian itu lagi-lagi menjadi perbincangan khalayak ramai, lalu sampai juga kepada pria yang bersedekah itu.
Mendengar kabar yang demikian, pria itu pun bergumam,Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Ternyata, sedekahku itu jatuh ke tangan orang kaya. Karena itu, aku akan bersedekah lagi!

Maka, dia kemudian, dengan cermat, mencari seseorang yang menurutnya layak menerima sedekah. Ternyata, penerima sedekah yang ketiga, tanpa diketahuinya, adalah seorang pencuri. Tak lama berselang, kejadian itu menjadi perbincangan khalayak ramai, dan kabar itu sampai kepada pria yang bersedekah itu.

Mendengar kabar demikian, pria itu pun mengeluh, Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu! Ya Allah, sedekahku ternyata jatuh ke tangan orang-orang yang tak kuduga: pezina, orang kaya, dan pencuri!

Pria itu kemudian didatangi (malaikat utusan Allah) yang berkata, Sedekahmu telah diterima Allah. Bisa jadi pezina itu akan berhenti berzina karena menerima sedekah itu. Bisa jadi pula orang kaya itu mendapat pelajaran karena sedekah itu, lalu dia menyedekahkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dan, bisa jadi pencuri itu berhenti mencuri selepas menerima sedekah itu.

Baca Juga : 12 Amalan Agar Cepat Kaya Dimudahkan Rezekinya

Pengalaman Dengan Mukjizat Sedekah

akang-akang, teteh-teteh, sebagai makhluk sosial kita pasti saling membutuhkan kan yaaa, petani butuh tukang pupuk, tukang pupuk butuh petani. penumpang butuh angkot, angkot butuh penumpang. dan perlu disadari bahwa ternyata orang kaya butuh orang miskin, orang miskin butuh orang kaya.
disini gw cuma pengen share pengalaman hidup gw yang kayak sinetron tapi dikehidupan nyata (minus karakter antagonis yang lebay+kecelakaannya y). gw juga ga bermaksud riya, toh juga kalian ga kenal gw. tapi gw bermaksud untuk jgn pelit terhadap pengemis (tapi liat2 juga klo masih muda, sehat ngemis mending jgn dikasih, suruh kerja aja). karena pengemis butuh uang kita untuk hidup, dan kita butuh doa dan pahala dari dia.

gw ingeeeeeet bgt. tahun 2004, bokap gw meninggal. ya jelaskan, yg namanya orang meninggal ada warisan dan alhamdulillah warisannya bukan hutang. karena bokap gw meninggal, nyokap gw jadi tulang punggung keluarga saat itu. klo sekarang alhamdulillah, 2 orang kk gw udah kerja dengan sukses (pengen ngerubah nasib).

sama nyokap gw, warisan itu digunakan untuk modal beberapa usaha. jumlah warisan dan usahanya ga perlu disebutin. salah satu dan modal terbesar (sampe 70% dari jumlah warisan) usaha nyokap gw dijalanin sm tetangga (sebut aja namanya KUNTI). peran nyokap gw disitu cuma sebatas investor, ya klo di CV mungkin bisa dibilang komanditer pasif. singkat cerita, nyokap gw pada tahun 2006 baru sadar klo modal dia udah abis TERTIPU sama dia, padahal kita udah deket bgt loh, dan lagian dia jenis kelaminnya cw tanpa ada tampang garong. satu pesen: dont judge book by the cover

nyokap gw melakukan kesalahan fatal. dia dateng kerumah Kunti dengan membawa seluruh pembukuan keuangan disertai Pistol milik alm bokap. tapi nyokap gw berani sumpah klo pistol itu cuma buat nakut2in, cuma ditongolin dari tas tanpa dipegang sama sekali. ngeliat itu, si Kunti ketakutan dan bilang ’saya mau bunuh diri aja bu’. nyokap gw yang sangat keibuan ga tega, akhirnya nyokap gw milih nyelesein kasus ini secara kekeluargaan, dengan minta jaminan apapun yang sejumlah dengan uangnya.

karena nilai jaminan ga sampe 50% dari hutang, dan si Kunti berniat pindah akhirnya nyokap memutuskan untuk lapor ke Polda DKI. ini adalah kesalahan ke2, karena rumah saya sudah masuk ke Tangerang. ternyata si Kunti malah membalas melaporkan nyokap gw dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan (bawa pistol) ke polsek deket rumah. yaa, sesuai Jurisdiksinya, kita kalah. nyokap gw ditahan 2 minggu, sedangkan si penipu bebas2 aja diluar, lebih ngenes lagi gw baru tau klo uang keluarga gw dipake buat SEDOT LEMAK DAN PERAWATAN KECANTIKAN.

padahal waktu itu gw lagi persiapan mau UAN dan SPMB (sekarang UNMPTN). gw stres bgt. saran: buat yang mau kurus stres lah, karena gw dalam 2 minggu berat badan gw turun dari 60kg menjadi 53 kg dan sampe sekarang blm naik2 lagi.

disingkat aja ceritanya, akhirnya setelah 2 minggu nyokap gw dalem tahanan polsek, kita sepakat damai dengan catatan:
1. saling cabut laporan (padahal ini kan delik biasa bukan sih?)
2. hutang Kunti dihapuskan

mendengar permintaan pihak Kunti kayak gini, anak2 nyokap gw berembuk dan memutuskan untuk menerima. gpp uang ilang, asal jgn masukin nyokap gw kedalem penjara lagi.

mulai saat itu, hidup gw sulit secara ekonomi. nyokap jadi sering ngutang telor ke warung sebelah, uang jajan gw jadi tinggal uang ongkos doang ga bisa jajan, dan makan sehari-hari cuma pake paling banyak 2 lauk tanpa susu dan buah.

itu masih gpp, yg bikin gw sedih: gw ga bisa kuliah, ga ada uang. gw cwo sejati, tapi saat itu gw nangis pgn kuliah. gw ga bilang ke nyokap si, cuma ngomong dalem hati sambil nangis dikamar.
sampai suatu ketika, gw pulang sekolah malem2 naik angkot. angkot gw dengan kurang ajarnya ngoper gw ke angkot belakang, tapi sialnya gw, gw ga dapet kursi. lagi nunggu angkot dateng, ada pengemis bapak2 buta pake topi bunder bawa tongkat (namanya juga buta) lewat depan gw. gw tau dia pengemis, tapi dia ga minta ke gw. lalu gw datengin dia, dan gw kasih semua uang gw buat dia kecuali ongkos angkotnya. kecil emg, gw inget gw cuma punya 7000, 5000 buat dia, 2000 buat angkot. dan gw bilang ke dia ‘pak, doain saya sukses ya’. lalu dia jawab, ‘alhamdulillah, terimakasih dek’. gw akuin klo iklasnya gw pake berharap imbalan. tapi berharap imbalan dari Tuhan kan gpp.

beberapa hari kemudian, bibi gw (adik bokap) yang seorang dokter dan tinggal diBandung tlp rumah nanyain kabar keluarga gw dan nanyain rencana gw kedepan. nyokap gw bilang gw pgn kerja dan minta bantuin cari kerja. ga disangka2, bibi gw bukan nawarin kerjaan, tapi malah nawarin BEASISWA FULL dengan Biaya hidup gw selama kuliah, dimanapun gw kuliah. bahkan gw disuruh ikutan ujian mandiri salah satu universitas negeri di Bandung. yah, namanya ujian mandiri harganya Mahal.

dan sekarang gw berhasil kuliah diuniversitas yang emg dari dulu gw pgn. gw gatau ya ini sugesti gw doang berkat sedekah tadi, tapi gw yakin seyakin-yakinnya sesuai dengan ajaran agama gw bahwa menolong orang lain akan dibalas dengan tuhan berlipat-lipat jumlahnya. dan InsyaAllah, gw yakinin ini sampe gw mati.

terimakasih buat yang udah baca, moga2 bermanfaat buat semuanya. last word: Tuhan itu maha adil, si kaya
diuji dengan keiklasannya, si miskin diuji dengan kesabarannya.

Baca juga : 4 Tips Cara Cepat Kaya Raya Tanpa Modal Secara Islami

Kisah Seorang Guru

berhubungan dengan sedekah, saya ingin membagi pengalaman “Nikmatnya Bersedekah” yang dialami Guru saya.

Kisah ini benar terjadi, orang yang mengalami peristiwa ini masih hidup sampai hari ini.
Pada suatu ketika, guru saya itu sedang terlilit masalah hutang. Sekedar mengingatkan, beliau memiliki hutang bukan karena kelalaian atapun urusan pribadi semata. Katakanlah, beliau terlibat masalah hutang karena demi kebaikan.

Singkat cerita, karena nominal yang sangat besar (200juta), guru saya itu agak kesulitan mencari uang untuk menggantinya. Pada suatu siang, sepulang beliau beraktivitas. Beliau didatangi oleh seorang pengemis tua renta.

Pengemis tua itu, datang dengan berucap salam dan guru saya pun menyahut sambil menghampirinya. Niat guru saya adalah memberinya sedekah dengan nominal yang seadanya. Namun dengan wajah memelas, pengemis tua itu berkata kepada guru saya, bahwa ia sangat lapar. Ia meminta kepada guru saya, untuk diberikan makan.

Padahal, kebetulan pada waktu itu guru saya baru saja pulang juga sangat lapar dan sudah siap menyantap makanan yang sudah ia siapkan untuk dirinya. Yang ironis adalah makanan yang ada cuma sekedarnya dan hanya sedikit alias hanya cukup untuk 1 orang.

Sejenak guru saya itu merasakan dilema. Padahal ia baru saja pulang dan merasa lapar. Bila ia memberika makan kepada pengemis tua itu, otomatis… tidak ada bagian untuknya. Karena pada saat itu, kondisinya sangat sulit bagi guru saya, untuk membelikan makanan. Karena merasa kasihan, akhirnya ia memberikan makanan miliknya kepada pengemis itu.

Setelah mempersilahkan ia masuk dan duduk di bangku teras depan, guru saya juga memberikan makan, minum juga sebuah mangkuk untuk mencuci tangan. Si pengemis dengan lahap menyantap makanan, lalu guru saya masuk ke dalam.

Beberapa menit guru saya di dalam rumah menunggu si pengemis, ia sempat mengintip melalui pintu. terlihat si pengemis, masih asik menyantap makanan. yang anehnya adalah, si pengemis makan dengan lahap, namun tidak selesai-selesai. Beberapa kali guru saya mengintip kedepan, ia masih asik duduk menyantap makanan.

Setelah beberapa menit guru saya menunggu di dalam, tiba-tiba ia merasakan keanehan. Keadaan mendadak sepi. kemudian memutuskan keluar untuk melihat pengemis tua itu. Tetapi pengemis tua itu sudah tidak ada disana. Yang terlihat hanya piring yang ditutup koran dan ditumpuk dengan mangkuk cucian tangan.

Guru saya sempat terdiam sejenak, sambil memikirkan kapan si pengemis tua itu pergi?. Ia pun bergegas mengambil piring bekas makan pengemis tua itu. Disinilah keajaiban terjadi, didalam piring itu ia menemukan beberapa “gepok” uang pecahan 100.000-an.

Guru saya sempat terpaku dan bingung. Ada apa dan kenapa? dalam benaknya. Siapa pengemis tua itu? Apakah uang ini untuknya? apakah ini cobaan? atau sebuah jawaban? apakah ia berhak atas uang ini?

Guru saya menghitung jumlah uang itu. Totalnya 70-Juta Rupiah dan ia sempat menyimpan uang itu beberapa waktu. Setelah bertukar pikiran dengan teman dan kerabatnya, semua berpendapat kejadian itu adalah pertolongan dari Allah SWT, yang mana ia dimudahkan akan masalah hutang yang membelitnya.

Allahualam, kejadian ini benar-benar terjadi. Semoga menjadi pelajaran dan dapat diambil hikmahnya bagi kita semua.

Sedekah Dua Lembar Lima Ribuan

Kisah ini menceritakan tentang sedekah dua lembar uang lima ribuan yang dilakukan oleh seseorang dengan tulus pada saat dia sendiri sedang dalam kondisi sangat membutuhkan uang itu. Kisah yang terjadi pada masa yang namanya krisis moneter, dan dia baru saja terkena dampak krisis itu. Masa setelah lengesernya Presiden Suharto. Dimana pada saat itu perekonomian baru saja terpuruk. Pengangguran dan PHK sedang begitu gencarnya, kejahatan sedang merajalela.

Tersebutlah sebuah keluarga dengan dua orang anak. Sang suami terpaksa berhenti dari pekerjaanya karena tempatnya bekerja (perusahaan sablon) bangkrut. Simpanannya sudah habis untuk keperluan sehari-hari. Bahkan sekarang untuk makan dan biaya sekolah anak-anaknya sang istri harus menghutang tetangganya.
Suatu hari lelaki itu pergi keluar rumah dengan niat mencari pekerjaan. Akan tetapi hingga tengah hari tidak menghasilkan apa yang diharapkan. Ia berhenti di sebuah masjid dan menunaikan sholat dhuhur. Setelah itu dia melanjutkan perjalanan.

Perutnya sudah sangat lapar. Dia bermaksud pergi ke warung. Tetapi niatnya digagalkan demi melihat seorang tua renta yang meminta-minta dihadapannya. Di dompetnya hanya ada dua lembar uang masing-masing lima ribuan. Satu lembar diberikannya kepada pengemis itu.”Ini buat makan ya pak….” Dia memberikan satu lembar uang lima ribuannya. Uang yang rencananya untuk makan siang. Uangnya tinggal tersisa lima ribu rupiah.

Dia berpikir, sia uangnya masih cukup untuk membeli nasi. Niat yang tadi tertunda rupanya tertunda lagi karena tiba-tiba ada seorang tua renta yang mengendarai sepeda onthel (sepeda angin) terserempet mobil di depan matanya. Dia berusaha menolongnya karena mobil yang menyerempetnya melarikan diri. Sepedanya rusak. Dengan tulus dia membawa orang tersebut dan sepedanya ke bengkel terdekat. Lagi-lagi dia berada dalam posisi yang sangat sulit, satu sisi perut lapar dan perih tapi di sisi lain ada orang yang lebih membutuhkan. Dia harus membantu perbaikan sepeda orang tersebut karena kebetulan bapak tua tadi tidak mempunyai ongkos untuk memperbaikinya.
Dia pulang ke rumah dengan tanpa membawa hasil apapun, melainkan perut kosong dan perih, tetapi hal itu diterima dengan lapang dada. Dia masih berharap, Tuhan memberikan jalan baginya. Keadaan itu berjalan berbulan-bulan hingga barang-barang di rumah sudah habis terjual.

Malam itu dia tidak bisa tidur, Pikirannya menerawang kemana-mana. Satu persatu teman-temannya sewaktu SMA dulu terlintas dibenaknya. Tiba-tiba ingatanya tertahan pada teman karibnya dulu, dimanakah dia sekarang?, apakah hidunya sudah mapan?. Teman karibnya itu tergolong mampu, buktinya dia sempat melanjutkan kebangku kuliah dan dia sendiri tertahan karena keterbatasan keuangan oarang tuanya waktu itu.

Alloh SWT memang Maha Besar, tanpa disangka-sangka seorang sahabat karib yang sempat terlintas di lamunannya kemarin malam tiba-tiba bertamu kerumahnya. Belakangan diketahui teman karibnya itu sudah menjadi ketua sebuah partai di Jawa Tengah.

Berawal dari saling menceritakan pengalaman hidupnya itu maka diapun diminta temannya itu untuk membuat umbul-umbul dan bendera dalam jumlah ribuan lembar. Jumlah yang sangat besar dibandingkan sewaktu dia masih menjadi karyawan perusahaan sablon dulu tempat bekerja. “Ada apakah ini? “pikirnya. “Apakah Alloh SWT mendengar doa-doaku? dengan cek senilai 50 juta rupiah untuk modal yang diberikan teman karibnya itu, dia sendiri masih bingung cara memakainya, maklum baru sekali ini melihat yang namanya cek. Minimal kegalaunya tentang modal awal dari pesanan yang begitu banyak sudah ada jalan keluar.

Semenjak itulah dia mulai bekerja secara mandiri. Bahkan sekarang sudah memiliki gudang dan karyawan sampai 25 orang untuk menangani bagitu banyaknya order pesanan.

Ketika ada orang bertanya, apa yang menyebabkanmu menjadi sukses dalam dunia sablon? dengan sederhana dia menjawab,” Menurut saya karena dua lembar uang lima ribuan, satu lembar untuk peminta-minta yang sedang lapar dan lembar yang kedua untuk seseorang yang perlu perbaikan sepeda. Saya mengatakan itu yaa karena kenyataanya seperti itu, pada waktu itu barang-barang di rumah sudah habis dijual untuk menyambung hidup, tapi keinginan bertemu dengan sahabat karib SMA dulu kok tahu-tahu dia sudah bertandang ke rumah. Tidak ada akibat tanpa sebab. Saya yakin dengan sedekah, apalagi sedekah pada saat kita sendiri lagi susah, bersedekah ketika miskin sangat bernilai di mata Alloh SWT, tetapi bersedekah pada saat lapang seperti sekarang ini jangan ditinggalkan.

Jawaban sederhana yang dapat membuat orang lain tertarik dengan kisah hidupnya. Subhanalloh…….

Sedekahnya Tukang Tambal Ban

Seorang Tukang tambal ban. Lima tahun yang lalun seringkali terkena obrakan, sebab lapaknnya atau tempatnya berada di tepi jalan. Suatu ketika, di pagi hari, ada seorang temannya yang mampir ke tempatnya.
Ketika mereka asyik berbicara, tiba-tiba seorang pengemis berdiri meminta. Si Tukang tambal ban merasa terganggu dengan kehadiran pengemis tersebut. Dia menolaknya, dan pengemis itupun berlalu. Demikian berturut-turut hingga ada beberapa pengemis yang selalu ditolaknya.

Kawannya bertanya. “Disini banyak pengemis yang datang ya?.”
“Wah, kalau dituruti, sehari bisa puluhan orang. Saya selalu menolak mereka. Buat apa mengajari orang malas.” Kata si Tukang tambal itu.
Kawannya diam sejenak. Lalu berbicara, “Kalau boleh menyatakan, sebaiknya jika ada pengemis jangan ditolak. Meskipun seratus perak. berikanlah kepadanya!.”

Si tukang tambal ban tersenyum kecut dan menanggapi dengan sikap dingin. “Pengemis sekarang bukanlah orang yang benar-benar miskin. Di daerahnya, mereka meiliki rumah besar, ternak banyak dan sawah luas. Mengemis dibuat sebagai mata pencaharian. Jika menuruti pengemis, bisa bangkrut aku. Sedangkan sejak pagi tak satupun kendaraan yang berhenti untuk mengisi angin ataupun minta ditambal.”

Temannya berusaha menasehati dengan bijak,”Berpikir begitu boleh-boleh saja. Tetapi saya tetap yakin bersedekah itu lebih bermanfaat dan menguntungkan diri sendiri. Aku menggemarkan diri bersedekah sudah beberapa tahun lalu.”

“Kamu berbicara begitu karena memang sudah pantas melakukan sedekah, sebab penghasilanmu besar, punya mobil dan rumah bagus. Sedangkan diriku!? hanyalah seorang tukang tambal ban.tidak lebih dan tidak kurang!”
“Aku dulu juga seperti dirimu…… Kau tahu kan? Kehidupanku compang camping. Sekarang makan, besok harus hutang ke tetangga. Tetapi aku tidak pernah berhenti bersedekah. Maaf, ini bukan pamer ataupun membanggakan diri, tetapi maksudku berbagi pengalaman denganmu. Setiap ke masjid, aku selalu memasukan uang meskipun hanya recehan. Setiap ada pengemis datang selalu kuberi jika memang masih ada uang, tetapi kalau lagi tidak ada …air minum saja juga sudah sangat senang. Itu kulakukan secara istiqomah, Dan sungguh, aku mengalami sebuah kejadian luar biasa. Rejekiki sangat lancar, setiap ada rencana selalu berhasil, setiap transaksi selalu sukses, apa saja yang kulakukan selalu membawa berkah hingga kamu lihat sendiri seperti sekarang ini.” kata temannya itu menambahkan.

Si tukang tambal ban tidak segera menjawab. Dia tampaknya sedang berpikir. Temannya lalu berkata lagi, “Memberi sedekah tidak harus kepada pengemis. kamu bisa mengulurkan tanganmu kepada sanak saudara atau siapa saja.asalkan ikhlas.”

“Benar… dan sedekah yang lebih tinggi harganya ialah ketika dirimu dalam keadaan sempit. Jangan menunggu kaya baru bersedekah. Saat sekarang ini kamu harus memulainya.” begitu temannya dengan sangat bijak dan mengena memberikan saran.

Si tukang tambal ban mulai bisa menangkap makna memberi, dari kata-kata temannya tadi terutama kondisi dulu yang menyatakan kalau dirinya juga berawal dari orang yang tidak punya karena tidak punya pekerjaan tetap. Maka dia pantas dipercaya karena keadaanya memang sudah mapan dibandingkan dengan dirinya.

Keesokan harinya si Tukang tambal ban mulai menyediakan uang recehan. Selama uang recehan masih ada, ia tidak pernah menolak pengemis yang datang. Kecuali jika sudah habis jatahnya baru ia menolaknya, bahkan setiap pergi ke masjid dia tidak pernah melupakan sedekah ke kotak infaq.
Semenjak itu rejekinya lancar. Setiap hari sejak pagi hingga petang sambung menyambung motor yang berhenti minta ditambalkan ataupun sekedar mengisi angin. Bahkan dua keponakannya yang menganggur diajaknya membantu pekerjaan itu.

Sekarang si Tukang tambal ban telah memiliki tabungan. Dari tabungannya dia mampu menyewa tempat dan membangunnya meskipun tidak permanen. Sehingga dia kini bisa bekerja dengan tenang karena tidak harus dikejar-kejar polisi pamong praja.

Seiring waktu, si Tukang tambal ban tidak hanya melayani jasa menambal atau mengisi angin. tetapi berkembang menjadi sebuah usaha ban kanisir. Bahkan dia mempunyai puluhan pelanggan perusahaan jasa angkutan. Kalau dulu dia menerima uang recehan dari pelanggannya. Sekarang dia menerima cek dari perusahaan sebagai pembayaran ban kanisir. Anak buahnya semakin bertambah.

Keadaan hidup si tukang tambal ban telah mapan. Dia bisa membeli rumah dan mobil. Setiap tahun zakat malnya dibagikan di kampung halamannya untuk orang-orang miskin dan yatim piatu. Bahkan dia telah berangkat haji bersama istrinya,

Si Tukang tambal ban berhasil membuka tabir misteri keajaiban sedekah. Sekarang dia benar-benar percaya bahwa sedekah itu sangat memberikan manfaat yang luar biasa seperti saran temannya dulu yang diawalnya dia tanggapi dengan sikap dingin. Subhanalloh…………..

Sedekah Terbaik Pedagang Warteg

Pasangan muda penjual nasi pinngir jalan, yang lebih dikenal dengan Warteg (Warung Tegal). Ditangan mereka hanya ada uang 1 juta rupiah. Uang itu seharusnya dipakai untuk membayar sewa kontrakan rumah mereka. Namun Si suami begitu semangat ingin menyedekahkan uang itu.
“Kita sedekahkan saja uang kontrakan itu Bu”. Kata Si suami “Kita bakalan dibalas Alloh minimal 10 kali lipat” Begitu Si suami melanjutkan.”
“Tapi ini tinggal uang buat kita bayar kontrakan lho Pak” Sahut istrinya.
Istrinya deg-degan juga, dengan melepas uang 1 juta rupiah itu, mana tahu nanti malahan apes. Kalau sampai tidak balik lagi uang 1 juta itu, mereka pasti akan diusir si empunya kontrakan. “Mau tidur dimana nanti?” Begitu kegelisahan Si istri terhadap keberadaan uang 1 juta rupiah yang telah diniatkan Si suami.
Tetapi Si suami tetap bersikukuh untuk menyedekahkan uang 1 juta itu. Singkat cerita uang 1 juta itu kemudian mereka sedekahkan.

“Mudah-mudahan Alloh SWT akan mengganti uang kontrakan ini dengan yang lebih baik. Apabila memang uang ini akan berarti bagi yang lebih membutuhkan. Mungkin bulan depan kita sudah pindah ke rumah gedong itu” Tunjuk si suami kearah rumah gedung yang memang ada tulisannya “Dijual, hubungi no Hp 0811xxxxxxx” dengan penuh optimis

Dari sinilah kini suami istri itu setiap hari menunggu perubahan yang akan terjadi. Satu hari, dua hari belum ada perubahan mendasar terhadap kehidupan rumah tangganya.Seminggu, dua minggu dan masuk minggu ke empat pasangan ini sudah mulai gelisah.
Begitulah tabiat dasar manusia, semuanya menginginkan hasil cepat dan sekali jadi. Hari ini menanam besok maunya langsung panen. Tapi bukanhah semuanya butuh proses? Dalam kondisi seperti ini pasangan tersebut mulai belajar apa artinya sabar.

Alloh SWT tidak pernah mengingkari janjinya, karena memang tidak mungkin dan tidak patut bagi sifat Alloh yang Maha Pengasih dan Penyayang, kita saja yang tidak pernah bersabar dengan apa artinya sabar.
Menjelang akhir bulan, datang utusan dari sebuah perusahaan yang sedang ditimpa masalah internal, utusan itu menemui pemilik warung tersebut menawarkan suatu kontrak untuk menyuplai nasi bungkus dalam jumlah besar. Tidak ada angin tidak ada hujan, semumur hidup belum pernah kepikiran akan mendapatkan orderan sebesar itu.

“Bapak sanggup nggak? kalau enggak sanggup, kami akan mencari orang lain. Ini tawaran besar. kalau bapak sanggup kami akan membuat kontrak.”
“Memangnya, bapak pesan berapa bungkus?” tanya penjual nasi dengan penuh tanda anya. Dia bertanya seperti itu karena bisanya pesanan dari persusahaan yang ada di dekat warung itu cuma pesan beberapa ratus bungkus saja.
“15 ribu bungkus sehari tiga kali makan. Nasi sebanyak itu untuk pengungsi yang menjadi tanggungan kami. Bagaimana? Bapak sanggup?”

“Sanggup” Entah dari mana datangnya tenaga menganggukan kepala, tahu-tahu seperti ada yang menggerakan kepala untuk mengangguk begitu saja. Dari anggukan kepala itulah pemilik warteg itu mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Hitungan kasar 15000 X 3000 X 3 = Rp 1,35 miliar.
Awal bulan berikutnya mereka sudah pindah ke rumah gedung yang dahulunya hanya di angan-angan, kini rumah gedung itu sudah atas nama penhjual nasi itu.
Subahanalloh…………..

Kekuatan Sedekah Rp 5000 Membawa Anugrah Hidup

Saya lupa tepatnya tanggal berapa di mana dan jam berapa, tapi yang pasti itu jam setelah maghrib dan di daerah rawamangun, Jakarta ;)
Waktu itu saya sedang mencari ATM (Anjungan Teller Mandiri) Bank Mandiri, bersama pacar saya dia yang menyetir mobil. Kebetulan ATM itu berada di tempat yang mengharuskan memotong jalur lawan arah, kira-kira begini deh

Sebenarnya tidak sulit untuk memotong jalur seperti itu walau dalam keadaan jalan yang agak macet, tapi pacar saya tidak lebih hati-hati untuk melihat situasi, jadilah dia menyerempet mobil orang. Pintu kanan mobil pacar saya pun bengkok cukup parah dan sangat terlihat pada pintu belakangnya, sedangkan mobil yang diserempet cuma lecet.

Berdebat-berdebat antar kedua pemilik mobil jauh di luar sana, entah mereka nego apaan saya nggak ngerti karena saya nungguin di dalam mobil :arrow: abisnya bingung. Akhirnya pacar saya masuk ke mobil dan meminjam uang saya untuk ganti rugi pada orang yang diserempet :| nasib..

Akhirnya saya mengambil uang di ATM dan memberikannya (meminjamkan :lol: ) pada pacar saya. Setelah pacar saya pergi untuk memberikan uang tersebut pada orang-yang mobilnya diserempet- itu, ada seorang ibu-ibu menghampiri saya. Ibu itu meminta saya untuk memberikan sumbangan untuk panti asuhan yang dikelola suatu yayasan. Saya pertamanya bingung, ini kena lagi kena susah kenapa ada orang minta sumbangan:?: Dan tiba-tiba saya pun teringat cerita guru les saya dulu, kalau dia pernah mendapat berkah dengan bersedekah disaat susah. Akhirnya saya menyumbang Rp5.000 atas nama pacar saya.

Sekitar 5 menit setelah ibu itu pergi, pacar saya pun kembali dengan wajah stress. Permasalahan antar pemilik mobil memang sudah selesai, tapi permasalahan pacar saya belum selesai karena mobil itu bukan benar-benar milik dia tapi punya mamanya. Makanya dia pun stress membayangkan mamanya yang memarahi dia nantinya. Saya pun berusaha menenangkan walau dia masih aja stress. :lol:

Esoknya saya menanyakan pada pacar saya apakah dia sudah dimarahi atau belum. Pacar saya malah tertawa dengan aneh karena ternyata orang rumahnya termasuk mamanya nggak ada yang sadar kalau pintu belakang ada yang bengkok! Saya bingung dan bertambah bingung karena pacar saya bilang mobilnya saat itu sedang dibawa mamanya pergi ke puncak bersama papanya. Alhasil pacar saya tidak jadi stress dan malah bingung kenapa tidak ada yang sadar. Sekitar 2 hari kemudian, mamanya sudah pulang dan saya kembali menanyakan bagaimana akhirnya pada pacar saya lewat telepon. Pacar saya kembali tertawa karena ternyata mamanya belum sadar juga. Saya pun ikutan bingung.

3 hari kemudian barulah bengkok mobil itu ketahuan. Saya mengetahuinya ketika saya menanyakan pada pacar saya lagi. Dan dia pun tidak dimarahi seperti bayangan dia sebelumnya. Mamanya hanya mengomel sebentar dan berlalu layaknya tidak ada kejadian apa-apa.

Saya takjub, :shock: , dan bertanya-tanya kenapa bisa seperti itu. Padahal bengkok mobil itu bisa terlihat walau dari jauh sekalipun. Tapi kenapa bisa nggak ketahuan selama 5 hari?

5 hari? Akhirnya saya mengingat-ingat kembali kalau saya menyumbangkan uang Rp5.000 pada ibu-ibu yayasan panti asuhan pada hari kejadian 5 hari sebelumnya. Saya berpikir, apakah itu kekuatan dari jumlah yang saya sumbangkan atas nama pacar saya? Atau hanya kebetulan belaka? Entahlah, memang cepat atau lambat pintu yang bengkok itu akan ketahuan juga, tapi saya rasa ketidaksadaran itu bukan kebetulan ;) . Mungkin itu memang kekuatan dari sedekah itu sehingga menutup mata orang rumah pacar saya untuk menyadari akan bengkoknya pintu. Saya jadi berpikir kalau saya waktu itu nyumbang Rp50.000, mungkin tidak akan ketahuan 10 hari kali ya.

Yah, dari sini saya mendapat hikmah dari sini, bahwa di saat susah sekalipun jangan pernah tinggalkan sedekah. Karena sedekah akan membawa keberuntungan dan berkah. ;)

Keajaiban Sedekah Pada Anak Yatim

Pada tanggal 7 desember 2008, saya mengikuti ujian cpns kabupaten batang. Pada saat itu saya sedang menderita sakit fisik maupun sakit batin…………………
……. sakit fisik karena saya sedang berada di puncak flu berat, sakit batin karena saya baru saja tertekan karena gagal dalam wawancara departemen kelautan dan perikanan di sidoarjo………..
sore hari pada h-1 sebelum hari ujian, saya sudah berada di tempat ujian, selain untuk memeriksa ruang ujian, sekalian saya menginap di masjid kompleks ujian di SMK Nusantara Batang……… ternyata kompleks SMK Batang merupakan kompleks pendidikan yang menyatu dengan asrama yatim piatu……… agak kikuk juga sich waktu pertama kali sholat maghrib dan isya di sana………..habis penampilanku kayak orang udik……………hihihi.……….

waktu terus berlalu dan kemudian tibalah saatnya untuk mencoba memejamkan mata……sambil membunuh kesepian dengan sms-an dengan gadis pujaan……….hehehe…kebetulan waktu itu malam minggu dan saya sendirian menginap di masjid tersebut……..karena peserta yang lain pada membooking hotel di pekalongan sampai kabarnya hotel/penginapan2 di sana penuh……tapi tidak apa-apa, sudah saya tekati (bertekad) dari rumah bahwa sebelum berhasil memang harus laku prihatin (bersusah payah) dulu……………….

kemudian pada sekitar jam sembilan ada ibu beserta beberapa orang anak wanita menghampiri saya dan menyapa sambil membuka kunci masjid supaya saya tidur di dalam saja…………………di luar dingin katanya………….subhanallah……………….ibu ini sama sekali tidak menaruh curiga pada saya (nggak seperti kebanyakan orang jaman sekarang yang curigaan). akhirnya saya pun memindahkan tas bawaan saya ke dalam………dan kemudian mengobrol dengan seorang anak laki-laki yang kerap menginap di masjid tersebut, tak lupa, Bapak takmir masjid tersebut- saya lupa namanya- Bapak dari seorang pengusaha catering besar di Batang (semoga cateringnya makin laris ya………….) menghampiri dan menyapa saya untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul.

Dari obrolan itulah baru saya ketahui bahwa kompleks SMK Nusantara tersebut menjadi satu dengan asrama anak yatim………………………………subhanallah……ternyata mereka pengertian sama saya dengan membukakan pintu masjid dan menyuruh saya masuk ke dalam masjid dan menyuruh tidur di dalam…………………….semoga Allah merahmati mereka. coba kalo saya menginap di kompleks perumahan orang borju, dah pasti saya diusir…………..hehehe….

singkat cerita selangkah kemudian saya mencoba memejamkan mata di dalam masjid,tapi tidak bisa karena saya justru sedang mengalami puncak flu berat yang saya alami………….hidung saya meler………..bersin keras………..dsb. saya sudah pasrah dengan ujian saya esok dengan kondisi yang kurang memungkinkan tersebut. sampai pada suatu pagi, saya mencoba sedikit mencari udara segar pagi hari setelah subuh sambil cari makan, tetapi makanan tersebut bukan untuk saya………tapi saya bungkus untuk saya berikan pada anak yatim di sana…….

singkat cerita kemudian, saya berterimakasih dengan bapak takmir masjid tersebut , sambil menyerahkan amplop 20 ribu kepada bapak takmir tersebut……untuk kesejahteraan masjid saya bilang……….tapi bapak tersebut menolaknya…….saya tetap bersikeras dan memaksa bapak tersebut untuk menerima uangnya………bukan untuk bapak tersebut, melainkan untuk kesejahteraan masjid (bapak tersebut udah kaya kok…………..orderan cateringnya udah menguasai kota pekalongan segala……hehehe). Akhirnya Bapak tersebut bilang ke saya: ” berikan saja uangnya kepada anak-anak yatim itu……………pasti barokah”. saya tambah semangat, lha wong mereka anak yatim, kekasih Allah, dan saya mempercayai betul ucapan bapak tadi. Dengan semangat 45 saya berikan saja nasi bungkus dan uang 20 ribu tadi kepada anak yatim tersebut.

cerita berikutnya berlanjut ke ujian………
saat ujian saya betul2 tersiksa dengan kondisi tubuh saya yang masih mengalami flu berat tersebut……….selama di ruang ujian, saya selalu slendap-slendup (nggak tau bahasa betawinya akh………., keseringan baca the jakarta post sih, jadi kurang bisa mengartikan ke bahasa gaul hehehe…) karena hidung saya terus meler. akhirnya saya tidak bisa mengerjakan soal dengan maksimal. berikut persentasinya:

1. Mengerjakan soal dengan yakin = sekitar 15-20 persen
2. Mengerjakan soal dengan setengah yakin=60 persen
3. Mengerjakan soal dengan sangat nggak yakin= 10 persen.
4. mengerjakan soal dengan awur-awuran (sama sekali hanya menebak) = 15 persen.

akhirnya saya hanya pasrahkan saja hasilnya………….Pikiran rasional saya mengatakan bahwa peluang saya kecil sekali.
cerita berikutnya………..
teman saya yang baru saja berhasil lolos seleksi cpns di depkeu mengajak saya untuk bersenang-senang merayakan kelolosannya dengan menginap di hotel berbintang di kawasan malioboro yogya………..tapi saya tolak, karena jelas nggak barokah…….sebagai gantinya saya mengusulkan agar membagi sedekah saja kepada kalangan nggak mampu. Kemudian kami sepakat dan beberapa hari kemudian kami meluncur ke kawasan kota lama Semarang untuk membagikan nasi bungkus kepada para tukang becak disana……………dan masya Allah…….inilah realita kemiskinan yang selama ini tidak pernah saya lihat, banyak kakek-kakek yang masih menjajakan tenaganya menarik becak untuk mencari sesuap nasi………..di tengah guyuran hujan dan genangan banjir…………..masya Allah………selama ini saya hanya bisa bersenang-senang dan buta terhadap masalah ini……kalaupun saya mendengar kemiskinan yang amat sangat, itu hanya saya saksikan di TV dan Koran, lha wong kenyataannya penjualan motor di negara kita naik terus, dan motor teman saya selalu baru-baru.

Pada waktu itulah dibukakan mata saya bahwa kemiskinan dan kesenjangan tidak hanya ada di TV, tapi betul2 di depan mata kita…………..di sekeliling kita……………saudaraku.
Pada sekitar tanggal 28 desember, saya melamun di tangga pintu utama masjid baiturahman semarang……………..memikirkan jodoh dan pekerjaan……….saat itulah saya didatangi dua pengemis cilik……langsung saja mereka berdua saya beri masing-masing Rp.500, pengemis kedua, gadis kecil lalu bilang ke saya kalau dia mendoakan saya supaya saya dapat rejeki banyak…………..langsung saja saya terloncat kegirangan………..karena saya baru saja membayangkan dapat istri cantik. Ah, siapa tahu habis ini saya dapet jodo cantik…………….dan kemudian……………….

Seiring waktu berlalu tanggal 31 Desember pagi kakak saya menelepon, dan katanya saya masuk dan ketrima. Langsung saja saya berteriak alhamdulillah……..histeris……..dan langsung meluncur membeli Jawa Pos terbitan hari itu yang dijual agak mahal karena ada info pengumuman seleksi pengadaan CPNS. Segera saja saya membuka halaman pengumuman Pengadaan CPNS Kabupaten Batang tahun 2008 untuk formasi arsiparis, nomor 2, dengan nama BAGUS PRIYATMOKO. Alhamdulillah………….ya Allah.

ya Rob……………terimakasih beribu-ribu kali hanya untukmu……………….…..dan maafkan hambamu bila selama ini selalu berprasangka buruk terhadapmu…………….……………………..……………………..…….Rob……………terimakasih beribu-ribu kali hanya untukmu……………….…..dan maafkan hambamu bila selama ini selalu berprasangka buruk terhadapmu…………….……………………..……………………..…….

Anda Sedekah, Anda Berkah (kisah nyata pengusaha sukses)

H. A Pramono, bos Ayam Bakar Mas Mono (ABMM) mengungkapkan salah satu kunci sukses usahanya. pemilik 20 outlet ABMM di Jakarta dan Bogor ini mengaku sudah biasa membuktikan janji Allah SWT melipatgandakan sedekah dengan 10 X lipat hingga 700 X lipat.
Bermula dari seorang office boy disebuah perusahaan swasta Jakarta, pria asal Madiun, Jawa Timur itu mencoba menaklukkan ibu kota. tak betah jadi orang suruhan, Mas Mono yang kini berusia 36 tahun kemudian keluar dan memilih jadi penjual gorengan dari sekolah ke sekolah sekitar Tebet Jaksel hasilnya sehari paling mentok Rp.20 ribu.

Terbakar semangat untuk mengubah nasib, enam bulan setelah menjadi tukang gorengan, Ia banting stir. Ia menggelar lapak di seberang Universitas Sahid Jaksel, dan mulai jualan ayam bakar.

Dengan penuh kesabaran dan keuletan, digelutinya profesi baru tersebut. dari 5 ekor perhari menjadi 20, 30 sampai 80 ekor. tiba-tiba lapaknya kena gusur untuk dijadiakan POM bensin.

Menyadari cobaan adalah bagian dari jalan sukses, Mas Mono kembali bangkit dan berjualan di tempat lain. ketika usaha mulai bangkit kembali, cobaan menghantam, usahanya nyaris bangkrut karena wabah flu burung yang melanda Indonesia. Namun Ia sadar bahwa setiap ikhtiar pasti ada ujiannya sebelum meraih kesuksesan. maka ia jalani terus usahanya sambil menigkatkan amal ibadah, misalnya setiap 10 % keuntungan dijadikan dana sosial. ABMM pun memberi korting 100 % untuk pelanggan yang berkunjung tepat di hari kelahirannya.

Menyimak uraian Ust.Yusuf Mansyur tentang sedekah, Mas Mono tercerahkan bahwa sedekah bukan sekedar zakat (sedekah wajib). BOS ABMM pun giat bersedekah, termasuk mendukung program PPPA Daarul Quran.

Hasilnya, seperti yang dia katakan, Sedekah top tenan. kini, selain mengelola 20 outlet ABMM yang berpusat di Tebet 57 Jakarta Selatan, Mas Mono juga mengembangkan bisnisnya ke usaha lain seperti catering dan warung Bakso Moncrot. salah satu klien cateringnya adalah sebuha perusahaan TV swasta nasional.

Peraih berbagai penghargaan di bidang kewirausahaan UKM (usaha kecil menengah) ini, sangat mendukung sedekah produktif yang digemakan PPPA Daruul Quran.

semoga kita bisa belajar dari Mas Mono. Maha benar Allah

Demikianlah sedikit cerita atau kisah orang-orang sukses dengan sedekah yang saya rangkum dari berbagai sumber, semoga saja bermanfaat dan menggugah hati kita mulai sekarang utnuk bersedekah.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib