Full width home advertisement

Post Page Advertisement [Top]

Islam adalah agama yang mudah untuk dipelajari, mudah dipahami dan mudah pula untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu ajaran-ajaran Islam tidak akan menyulitkan bagi penganutnya.

Itulah sebabnya jika tidak ada air untuk wudhu atau berhalangan menggunakannya dapat diganti dengan tayamum. Begitu pula bagi orang yang sedang sakit dapat melakukan shalat menurut kadar kemampuannya.

Cara Shalat Bagi Musafir

Karena itu pula bagi musafir yang berada dalam perjalanan diperkenankan untuk meringkas (mengqashar) shalatnya yang 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Demikian pula diperkenankan mengumpulkan shalat (menjama) Zuhur dengan Ashar dan Magrib dengan Isya. Bahkan diperkenankan pula sekaligus menjama dan mengqasharnya.

Adapun mengqashar shalat itu diperbolehkan dengan syarat sebagai berikut :

  1. Jarak yang ditempuh lebih dari 80 km.
  2. Maksud bepergian tidak untuk maksiat.
  3. Yang dapat di qashar shalat 4 rakaat.
  4. Niat qashar pada waktu takbiratul ihram.
  5. Tidak bermukim dalam bepergiannya.
Adapun menjama shalat Zuhur dan Ashar itu dapat dilakukan pada waktu yang pertama dan dapat pula dilakukan pada waktu yang kedua. Begitu pula menjama shalat Magrib dan Isya.

Jika shalat dilakukan dalam waktu yang pertama di namakan shalat Jama Taqdim, sedangkan jika dilakukan pada waktu yang kedua di sebut dengan shalat Jama Takhir.

Untuk shalat Jama Taqdim disyaratkan :
  • Dimulai dahulu shalat Zuhur sebelum shalat Ashar. Begitu pula shalat Magrib sebelum shalat Isya.
  • Niat jama dilakukan ketika melakukan shalat yang pertama.
  • Shalat yang pertama dan kedua dilakukan dalam waktu yang berurutan.
Adapun dalam shalat Jama Ta'khir baik yang di akhir shalat Zuhur yang dilakukan dalam waktu shalat Ashar maupun Shalat Magrib yang dilakukan dalam waktu shalat Isya. Hanya ada 1 syarat saja yaitu niatkan dalam hati shalat Jama Ta'khir dalam waktu shalat yang pertama.

Tambahan bahwa musafir itu tidak hanya yang berjalan kaki saja akan tetapi juga bagi yang naik kereta, kapal laut, kapal terbang, motor, mobil dan kendaraan lainnya.

Bagi musafir jika memungkinkan untuk melakukan shalat dengan berdiri itu lebih baik dan jika tidak memungkinkan lakukanlah seperti halnya orang yang sedang sakit. Yakni semampunya saja.

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib